Selasa, 20 Desember 2011

TULISAN 14 KEWIRAUSAHAAN

PENYANYI / BAND » # A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z STORE
Browse: / U / Ungu / Laguku / Laguku



Lirik Lagu Ungu Laguku Lyrics

Laguku - Ungu
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
mungkinkah kau tahu
rasa cinta yang kini membara
dan masih tersimpan
dalam lubuk jiwa

ingin kunyatakan
lewat kata yang mesra untukmu
namun ku tak kuasa
untuk melakukannya

reff: mungkin hanya lewat lagu ini
akan kunyatakan rasa
cintaku padamu rinduku padamu
tak bertepi

mungkin hanya sebuah lagu ini
yang selalu akan kunyanyikan
sebagai tanda betapa aku
inginkan kamu

Source: http://liriklaguindonesia.net/ungu-laguku.htm#ixzz1h56kJnxB

TULISAN 13 KEWIRAUSAHAAN

Lirik Lagu Ungu – Ku Ingin Selamanya
Cinta adalah misteri dalam hidupku
Yang tak pernah ku tahu akhirnya
Namun tak seperti cintaku pada dirimu
Yang harus tergenapi dalam kisah hidupku
Reff:
Ku ingin slamanya mencintai dirimu
Sampai saat ku akan menutup mata dan hidupku
Ku ingin slamanya ada di sampingmu
Menyayangi dirimu sampai waktu kan memanggilku
Ku berharap abadi dalam hidupku
Mencintamu bahagia untukku
Karena kasihku hanya untuk dirimu
Selamanya kan tetap milikmu
Back to Reff
Di relung sukmaku
Ku labuhkan s’luruh cintaku
Di hembus nafasku
Ku abadikan s’luruh kasih dan sayangku
Back to Reff

TULISAN 12 KEWIRAUSAHAAN

Lirik Lagu Ungu – Percaya Padaku
A
Aku tak tahu apa yang kurasakan
E
Dalam hatiku saat pertama kali
F#m D
Lihat dirimu melihatmu
A
Seluruh tubuhku terpaku dan membisu
E
Detak jantungku berdetak tak menentu
F#m D
Sepertinya aku tak ingin berlalu
chorus:
A
Berikan cintamu juga sayangmu
E
Percaya padaku ku kan menjagamu
F#m D
Hingga akhir waktu menjemputku
A
Ku berikan cintaku juga sayangku
E
Percaya padaku ku kan menjagamu
F#m D
Hingga akhir waktu menjemputku
A
Saat ku tahu kau akan pergi jauh
E
Izinkan aku tuk selalu menatimu
F#m D
Untuk katakan ku ingin dirimu
A
Agar kau tahu betapa ku terlalu
E
Mencintaimu aku akan menunggu
F#m D
Hingga dirimu kembali untukku
chorus:
A
Berikan cintamu juga sayangmu
E
Percaya padaku ku kan menjagamu
F#m D
Hingga akhir waktu menjemputku
A
Ku berikan cintaku juga sayangku
E
Percaya padaku ku kan menjagamu
F#m D
Hingga akhir waktu menjemputku
A E F#m D
A
Tolonglah aku bagaimana diriku
E
Ungkapkan itu rasa yang membelenggu
F#m D
Dalam hatiku ku cinta padamu

chorus:
A
Berikan cintamu juga sayangmu
E
Percaya padaku ku kan menjagamu
F#m D
Hingga akhir waktu menjemputku
A
Ku berikan cintaku juga sayangku
E
Percaya padaku ku kan menjagamu
F#m D
Hingga akhir waktu menjemputku
A
Berikan cintamu juga sayangmu
E
Percaya padaku ku kan menjagamu
F#m D
Hingga akhir waktu menjemputku

TULISAN 11 KEWIRAUSAHAAN

DIRIMU SATU – UNGU

will always loving you, kekasihku..
Dalam hidupku hanya dirimu satu..
I will always need you, cintaku..
Selamanya takkan pernah terganti..

Chorus :
Kumau menjadi yang terakhir untukmu.
Kumau menjadi mimpi indahmu..

Reff :
Cintai aku dengan hatimu.
Seperti aku mencintaimu..
Sayangi aku dengan kasihmu.
Seperti aku menyayangimu..

I will be the last for you..
And you will be the last for me..

[Intro]

I will always loving you, kekasihku..
Dalam hidupku hanya dirimu satu..

Chorus :
Kumau menjadi yang terakhir untukmu.
Kumau menjadi mimpi indahmu..

Reff :
Cintai aku dengan hatimu.
Seperti aku mencintaimu..
Sayangi aku dengan kasihmu.
Seperti aku menyayangimu..

I will be the last for you..
And you will be the last for me..
I will be the last for you..
You will be the last for me..

TULISAN 10 KEWIRAUSAHAAN

Lirik Lagu Ungu Cinta Dalam Hati Lyrics
mungkin ini memang jalan takdirku
mengagumi tanpa di cintai
tak mengapa bagiku asal kau pun bahagia
dengan hidupmu, dengan hidupmu
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
telah lama kupendam perasaan itu
menunggu hatimu menyambut diriku
tak mengapa bagiku cintaimu pun adalah
bahagia untukku, bahagia untukku
reff:
ku ingin kau tahu diriku di sini menanti dirimu
meski ku tunggu hingga ujung waktuku
dan berharap rasa ini kan abadi untuk selamanya
dan ijinkan aku memeluk dirimu kali ini saja
tuk ucapkan selamat tinggal untuk selamanya
dan biarkan rasa ini bahagia untuk sekejab saja
repeat reff

TULISAN 9 KEWIRAUSAHAAN

Lirik Lagu Ungu Dilema Cinta Lyrics
Seberapa salahkah diriku
Hingga kau sakiti aku begitu menusukku
Inikah caramu membalas
Aku yang selalu ada saat kau terluka
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
Seberapa hinanya diriku
Hingga kau ludahi semua yang ku beri untukmu
Tak ada satu pun perasaan yang mampu membuatku begitu terluka
Namun ku terlanjur mencintai dirimu
Terlambat bagiku pergi darimu
Bagiku terlalu indah perasaan itu
Tak mudah untukku menjauh darimu
Telah ku coba segala cara
‘Tuk bahagiakan kamu
Merebut hatimu
Namun tak semudah yang ku bayangkan
Bila kau tak inginkan ku ’tuk di sisimu
Tak pernah kurasakan sebelumnya
Menginginkan dirinya hingga ku tak kuasa
Meyakini hatiku bahwa ku mampu berlalu
Namun ku terlanjur mencintai dirimu
Terlambat bagiku pergi darimu
Bagiku terlalu indah perasaan itu
Tak mudah untukku menjauh darimu
Namun ku terlanjur mencintai dirimu
Terlambat bagiku pergi darimu
Bagiku terlalu indah perasaan itu
Tak mudah untukku menjauh darimu

TULISAN 8 KEWIRAUSAHAAN

Lirik Lagu Ungu Dilema Cinta Lyrics
Seberapa salahkah diriku
Hingga kau sakiti aku begitu menusukku
Inikah caramu membalas
Aku yang selalu ada saat kau terluka
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
Seberapa hinanya diriku
Hingga kau ludahi semua yang ku beri untukmu
Tak ada satu pun perasaan yang mampu membuatku begitu terluka
Namun ku terlanjur mencintai dirimu
Terlambat bagiku pergi darimu
Bagiku terlalu indah perasaan itu
Tak mudah untukku menjauh darimu
Telah ku coba segala cara
‘Tuk bahagiakan kamu
Merebut hatimu
Namun tak semudah yang ku bayangkan
Bila kau tak inginkan ku ’tuk di sisimu
Tak pernah kurasakan sebelumnya
Menginginkan dirinya hingga ku tak kuasa
Meyakini hatiku bahwa ku mampu berlalu
Namun ku terlanjur mencintai dirimu
Terlambat bagiku pergi darimu
Bagiku terlalu indah perasaan itu
Tak mudah untukku menjauh darimu
Namun ku terlanjur mencintai dirimu
Terlambat bagiku pergi darimu
Bagiku terlalu indah perasaan itu
Tak mudah untukku menjauh darimu

TULISAN 7 KEWIRAUSAHAAN

2NE1 – I’M THE BEST
naega jeil jal naga
naega jeil jal naga
naega jeil jal naga
naega jeil jal naga
naega jeil jal naga
Bam Ratatata Tatatatata
Bam Ratatata Tatatatata
Bam Ratatata Tatatatata
Bam Ratatata Tatatatata
Oh my god
nuga bwado naega jom jugyeojujanha
duljjaegaramyeon i momi seoreopjanha
neon dwireul ttaraojiman nan amman bogo jiljuhae
nega anjeun teibeul wireul ttwieodanyeo I don’t care
geondeurimyeon gamdang motae I’m hot hot hot hot fire
dwijibeojigi jeone jebal nuga nal jom mallyeo
otjangeul yeoreo gajang sangkeumhan oseul geolchigo
geoure bichin nae eolgureul kkomkkomhi salpigo
jigeumeun yodolsi yaksoksiganeun yodolsiban
dodohan georeumeuro naseon i bam

naega jeil jal naga
naega jeil jal naga
naega jeil jal naga
naega jeil jal naga
jeil jal naga
naega bwado naega jom kkeutnaejujanha
nega narado i momi bureopjanha
namjadeureun nal dorabogo yeojadeureun ttarahae
naega anjeun i jarireul maeil neombwa pigonhae
seonsuincheok pomman jamneun eoribeorihan Playa
neon baram ppajin taieocheoreom bogi joke chayeo
lyricsalls.blogspot.com
eotteon bigyodo nan geobuhae igeon gyeomsonhan yaegi
gachireul nonhajamyeon naneun Billion dollar baby
mwol jjom aneun saramdeureun da araseo arabwa
amuna japgo mureobwa nuga jeil jal naga
naega jeil jal naga
naega jeil jal naga
naega jeil jal naga
naega jeil jal naga
jeil jal naga
nuga nega naboda deo jal naga
No no no no
Na na na na
nuga nega naboda deo jal naga
No no no no
Na na na na
nuga nega naboda deo jal naga
No no no no
Na na na na
nuga nega naboda deo jal naga
No no no no
Na na na na
Bam Ratatata Tatatatata
Bam Ratatata Tatatatata
Bam Ratatata Tatatatata
Bam Ratatata Tatatatata
Oh my god

TULISAN 6 KEWIRAUSAHAAN

Romanized
ginagin haruga gane
nae maeum modu aneun geotcheoreom
sigani ppalli jinagamyeon
deo ichyeojilleunji
neoui binjarireul ppaemyeon
modeun geon jejarie inneunde
gaseumi gojang nanneunji
neoreul bonaen geol silgam motae
naui modeun sarangeun heotdoen yaegi
na ireoke neoreul bonae
hajiman naegen gidarimui sijagin geol
tteonagajima nae saranga
du beon dasi neol bol su eobtjanha
nae mamsoge namainneun geudae
neoui binjarireul ppaemyeon
modeun geon jejarie inneunde
gaseumi gojang nanneunji
neoreul bonaen geol silgam motae
naui modeun sarangeun heotdoen yaegi
na ireoke neoreul bonae
hajiman naegen gidarimui sijagin geol
tteonagajima nae saranga
du beon dasi neol bol su eobtjanha
nae mamsoge namainneun geudae
tteonagajima nae saranga
du beon dasi neol bol su eobtjanha
eodiseodeun eonjerado
himdeulgo jichil ttaen naegero dorawa jebal
haengbokhaeya hae nae saranga
geu nalkkaji yeongwonhal ttaekkaji
geudaemaneun nareul itgo
akkimeobsi jiwo
ijen

TULISAN 5 KEWIRAUSAHAAN

J.Y.J - Found You

soljiki cheoeumen mollaseo
wuyeonhan mannam isseotjiman
ijekkeot nan gippeum bodan
apeumeul deo mani baewosseo

nunmuri manatdeon najiman
neo egen usseuman julgeoya
ijeseoya nae banjjokeul chajatnabwa
ireoke gaseumi ddwigo itjana

chajatda nae sarang naega chatdeon saram
ddeugeopge anajugo shipeo
gamanhi nuneul gamajulae
naega ibmacheo julsu itge
saranghae neol saranghae
chajatda nae gyeote dul han saram

maeumeul dadatdeon najiman
neo egen nae maeumeul julgeoya
ijeseoya nae banjjokeul chajatnabwa
ireoke gaseumi ddwigo itjana

chajatda nae sarang naega chatdeon saram
ddeugeopge anajugo shipeo
gamanhi nuneul gamajulae
naega ibmacheo julsu itge
saranghae neol saranghae
chajatda nae gyeote dul han saram

dacheotdeon nae maeum apeun sangcheo da anajun saram
deo mani saranghae jugo shipeo eonjekkajina

chajatda nae sarang naega chatdeon saram
ddeugeopge anajugo shipeo
gamanhi nuneul gamajulae
naega ibmacheo julsu itge
gamanhi nuneul gamajulae
naega ibmacheo julsu itge
saranghae neol saranghae
chajatda nae gyeote dul han saram

gomabda nae gyeote wa jwoseo

TULISAN 4 KEWIRAUSAHAAN

Lirik Lagu Vierra Kesepian Lyrics
dimana kamu dimana, di sini, bukan
kemana kamu kemana, ke sini, bukan
katanya pergi sebentar, ternyata lama
tahukah aku sendiri menunggu kamu
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
reff:
jangan kau pergi lagi
aku tak mau sendiri
temani aku tuk sebentar saja
agar aku tak kesepian
katanya pergi sebentar, ternyata lama
tahukah aku sendiri menunggu kamu
reff2:
jangan janji-janji terus
aku tak mau kau bohong
temani aku tuk sebentar saja
agar aku tak kesepian
repeat reff

TULISAN 3 KEWIRAUSAHAAN

Lirik Lagu Agnes Monica Rindu Lyrics
selama aku mencari, selama aku menanti
bayang-bayangmu di batas senja
matahari membakar rinduku
ku melayang terbang tinggi
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
bersama mega-mega, menembus dinding waktu
ku terbaring dan pejamkan mata
dalam hati ku panggil namamu
semoga saja kau dengar dan merasakan
getaran di hatiku yang lama haus akan belaianmu
seperti saat dulu saat-saat pertama
kau dekap dan kau kecup bibir ini
dan kau bisikkan kata-kata aku cinta padamu
peluhku berjatuhan, menikmati sentuhan
perasaan yang teramat dalam
telah kau bawa segala yang ku punya
rindu ini telah sekian lama terpendam
getaran di hatiku yang lama haus akan belaianmu
seperti saat dulu saat-saat pertama
kau dekap dan kau kecup bibir ini
dan kau bisikkan kata-kata yeah aku cinta
kepadamu ooh kepadamu ooh

TUGAS 12 KEWIRAUSAHAAN

BAB 1
PENDAHULUAN
ETIKA BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN

Mengingat tantangan kondisi ekonomi kita terkena, sulit membayangkan menerapkan etika bisnis dalam kewirausahaan. Dengan dorongan untuk memperluas, mengurangi biaya dan meningkatkan keuntungan generasi, mempertimbangkan perasaan orang lain sepertinya keluar dari pertanyaan. keputusan bisnis yang baik dapat diukur oleh banyak hal bisnis kewirausahaan. Tetapi tidak selalu etis. Ini adalah bagian yang sedih.
Namun itu mungkin tidak berlaku dalam situasi tertentu, etika sangat penting bagi pertumbuhan asli dan pembangunan. Tanpa itu, perusahaan hanya akan menjadi pengisi; pemain ekonomi berlangsung tanpa kontribusi kepada masyarakat.
Etika bisnis adalah segmen etika terapan yang mencoba untuk mengontrol dan memeriksa pengaturan moral dan etika perusahaan. Ia juga mendalami seberapa baik atau buruk badan usaha membahas masalah-masalah moral dan etika dan menunjukkan apa yang salah dalam proses alami mereka. Ini mencakup semua aspek bisnis – dari produksi untuk administrasi, keuangan dan pemasaran. Hal ini juga berlaku untuk berbagai industri dan dapat deskriptif atau normatif dalam disiplin.







BAB II
ISI
ETIKA BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN

Mengingat tantangan kondisi ekonomi kita terkena, sulit membayangkan menerapkan etika bisnis dalam kewirausahaan. Dengan dorongan untuk memperluas, mengurangi biaya dan meningkatkan keuntungan generasi, mempertimbangkan perasaan orang lain sepertinya keluar dari pertanyaan. keputusan bisnis yang baik dapat diukur oleh banyak hal bisnis kewirausahaan. Tetapi tidak selalu etis. Ini adalah bagian yang sedih.
Namun itu mungkin tidak berlaku dalam situasi tertentu, etika sangat penting bagi pertumbuhan asli dan pembangunan. Tanpa itu, perusahaan hanya akan menjadi pengisi; pemain ekonomi berlangsung tanpa kontribusi kepada masyarakat.
Etika bisnis adalah segmen etika terapan yang mencoba untuk mengontrol dan memeriksa pengaturan moral dan etika perusahaan. Ia juga mendalami seberapa baik atau buruk badan usaha membahas masalah-masalah moral dan etika dan menunjukkan apa yang salah dalam proses alami mereka. Ini mencakup semua aspek bisnis – dari produksi untuk administrasi, keuangan dan pemasaran. Hal ini juga berlaku untuk berbagai industri dan dapat deskriptif atau normatif dalam disiplin.
Penerapan etika bisnis dalam kewirausahaan mencerminkan keterlibatan perusahaan non nilai-nilai sosial ekonomi didorong – yang saat ini, telah sangat diabaikan. Itu membuat perusahaan sejalan dengan lebih baik dan membuat mereka pemain kontributif untuk praktek bisnis sehat.
Seperti kita semua tahu, prospek penghasilan lebih mungkin melebih-lebihkan keinginan kebanyakan pengusaha untuk terlibat dalam penebangan, transaksi tidak etis. Hal ini memaksa mereka untuk menipu, berbohong, mencuri dan menyangkal orang lain hak-hak mereka untuk double / triple pendapatan atau maju. Misalnya, kurangnya pengaruh etika dapat menyebabkan perusahaan-perusahaan farmasi untuk dokter laporan laboratorium mengenai efek samping obat yang paling laku. Hal ini dapat mendukung bias gender dalam perekrutan. Dan juga dapat menyebabkan perusahaan-perusahaan kaya untuk menahan manfaat dan upah dari pekerja mereka. Meskipun jelas tidak pantas, ini adalah masalah sosial dan bisnis yang masih saat ini lazim planning bisnis – dengan demikian menekankan penerapan bijaksana etika dalam bisnis.
Seperti digambarkan dalam film The Insider yang dibintangi Russell Crowe dan Al Pacino, ada konsekuensi yang signifikan terhadap kurangnya etika dalam prosedur bisnis. Untuk menjelaskan, kebejatan etis telah menghasut menyabot banyak perusahaan, serikat pekerja, dan tuntutan hukum. Dalam ekstrim, telah menyebabkan penutupan dan penurunan komersial. Ini telah tumbang pemimpin dan pemerintah dan ribuan nyawa dikompromikan. Jika ada, perusahaan harus memperlakukan etika sebagai bagian penting dari operasi sehari-hari mereka. Mengingat tujuan di balik keberadaan mereka, peran mereka bermain dalam masyarakat dan kontribusi mereka ke seluruh dunia, perusahaan yang terikat secara hukum bertanggung jawab atas kesejahteraan konsumen mereka melalui etika.
Ini adalah hal yang baik bahwa banyak pengusaha pemula sekarang lebih dikenal etika bisnis untuk kewirausahaan. Ini menghemat masa depan dari menjadi korban dari pengaruh masa lalu komunitas bisnis sejahtera. Jika ada, kita tidak ingin mengulang kesalahan kita. Etika bisnis saat ini diajarkan di banyak lembaga dan ada juga ribuan referensi dibuat tersedia secara online. Dengan demikian, setiap pengusaha calon diberi kewenangan untuk menerapkannya. Kita semua harus ingat bahwa sebagai pengusaha, itu merupakan bagian dari tanggung jawab kita untuk menjalankan bisnis kami di bawah kode moral yang menghormati, mencari keadilan dan mempromosikan kebaikan semua orang.
Kewirausahaan pasti – Vs Pengusaha Usaha Kecil
Konsep kewirausahaan mengambil berbagai definisi dan maknanya telah berkembang selama abad ini. Bagi banyak orang, ia dikaitkan dengan memulai bisnis pribadi. Namun, hampir semua ekonom percaya bahwa lebih daripada memulai bisnis.
Kata pengusaha berasal dari kata entreprendre Perancis, berarti ‘untuk memulai. ” Dalam perspektif bisnis, itu berarti untuk memulai usaha bisnis kewirausahaan. Pengusaha juga dapat merujuk kepada seseorang yang systematizes dan mengelola bisnis dan biasanya mengambil risiko demi keuntungan atau omset. Dia juga dapat didefinisikan sebagai orang dengan kecenderungan tinggi yang pelopor mengubah atau siapa saja yang ingin bekerja untuk dirinya sendiri.
Kewirausahaan Usaha Kecil vs
‘Pengusaha Syarat dan’ usaha kecil ‘cukup sama dan sering dapat digunakan secara bergantian. Dengan banyak kesamaan, bagaimanapun, ada perbedaan yang signifikan antara usaha kewirausahaan dan bisnis kecil.
Wirausaha usaha sangat berbeda dari usaha kecil dengan cara berikut:
* Inovasi – Ini adalah instrumen yang sangat kewirausahaan. Ini providesresources dengan kekuatan baru untuk menciptakan kekayaan. Kewirausahaan sering melakukan inovasi ekstensif lebih jauh dari apa usaha kecil mungkin pameran.
* Risiko – Risiko harus biasanya tinggi dalam usaha kewirausahaan. Jika tidak, dengan bujukan keuntungan pasti, banyak pengusaha akan membuntuti ide dan kesempatan akan tidak ada lagi.
* Jumlah penciptaan kekayaan – Sebuah usaha kewirausahaan booming menghasilkan kekayaan besar, biasanya lebih dari beberapa juta dolar keuntungan bukan hanya menghasilkan aliran pendapatan yang menggantikan pekerjaan tetap.
* Kecepatan penciptaan kekayaan – Sebuah usaha kecil yang sukses dapat membuat cukup banyak keuntungan seumur hidup. Tapi bagi seorang pengusaha, penciptaan kekayaan sering cepat dan cepat, misalnya, dalam waktu 5 tahun. Juga, jenis usaha mereka terlibat dalam adalah apa yang membedakan pada dasarnya kegiatan pengusaha. Inovasi adalah kuncinya. Setiap pengusaha sangat mengandalkan pada ini. Inovasi dapat ditekankan sebagai berikut:
o baru organisasi
o produk baru
o pasar baru
o metode produksi baru
Ketika inovasi tersebut menghasilkan permintaan baru, kekayaan diciptakan. Dari sudut pandang ini, seseorang hanya dapat menggambarkan fungsi pengusaha sebagai salah satu penggabungan berbagai faktor dalam suatu cara yang inventif untuk menghasilkan nilai bagi pelanggan. Diharapkan bahwa nilai ini akan melampaui biaya faktor input, bisnis jagung sehingga pemijahan keuntungan yang lebih besar atas investasi.
Jadi perbedaan utama antara kewirausahaan dan usaha kecil adalah bahwa pengusaha mengambil risiko dan hits tanah berjalan dengan maksud langsung, dan mudah-mudahan hadiah besar, sedangkan usaha kecil biasanya dimulai lebih kecil, dengan risiko kurang dan pendapatan dan keberhasilan membangun lebih dari waktu berdasarkan perencanaan yang sangat terkendali.









BAB III
PENUTUP



Konsep kewirausahaan mengambil berbagai definisi dan maknanya telah berkembang selama abad ini. Bagi banyak orang, ia dikaitkan dengan memulai bisnis pribadi. Namun, hampir semua ekonom percaya bahwa lebih daripada memulai bisnis.
Kata pengusaha berasal dari kata entreprendre Perancis, berarti ‘untuk memulai. ” Dalam perspektif bisnis, itu berarti untuk memulai usaha bisnis kewirausahaan. Pengusaha juga dapat merujuk kepada seseorang yang systematizes dan mengelola bisnis dan biasanya mengambil risiko demi keuntungan atau omset. Dia juga dapat didefinisikan sebagai orang dengan kecenderungan tinggi yang pelopor mengubah atau siapa saja yang ingin bekerja untuk dirinya sendiri.













BAB V
REFERENSI


• http://www-bisnis.org/tag/etika-bisnis-dan-kewirausahaan

• http://www.google.co.id/search?q=MEMPERTAHANKAN+JIWA+KEWIRAUSAHAAN&hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla:en-US:official&channel=s&prmd=imvns&tbs=clir:1,clirtl:en,clirt:en+KEEPING+LIFE+ENTREPRENEURSHIP&sa=X&ei=u4PwTv_XAYXJrAenouX-Dw&ved=0CFcQ_wEwCg&biw=1024&bih=581&cad=cbv&sei=LoTwTu3II8fIrQeZvLDWAw#sclient=psy-ab&hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla:en-US%3Aofficial&channel=s&source=hp&q=ETIKA+BISNIS+DAN+KEWIRAUSAHAAN&pbx=1&oq=ETIKA+BISNIS+DAN+KEWIRAUSAHAAN&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=e&gs_upl=551587l569629l3l570169l34l27l2l5l6l0l588l5365l1.13.8.2.0.1l34l0&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.,cf.osb&fp=43f18e099b5d1123&biw=1024&bih=581

TUGAS 11 KEWIRAUSAHAAN

BAB 1
PENDAHULUAN
MEMPERTAHANKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

Beberapa tahun belakangan ini topik intrapreneurship semakin popular. Dari sekian banyak masih ada kekeliruan dalam memahami konsep yang mendasari intrapreneurship tersebut. Kebanyakan definisi yang ada menyebutkan bahwa intrapreneurship tidak lepas dari aktivitas-aktivitas entrepreneurial yang sesuai dengan persetujuan organisasi dan komitmen sumber daya untuk tujuan inovatif. Pada dasarnya pokok tujuan intrapreneurship adalah mengembangkan semangat entrepreneurial dalam ikatan organisasi, sekaligus menciptakan iklim guna tercapainya kesejahteraan.

Intrapreneur
Seorang entrepreneur di dalam sebuah organisasi yang telah ada. Biasanya dilakukan karena organisasi tersebut telah tumbuh besar dan kurang fleksibel.

Intrapreneurship
Kebiasaan mengembangkan bisnis baru di dalam struktur organisasi yang ada (Stoner, 1995)

Entrepreneur
Orang yang berusaha mendirikan usaha baru/organisasi baru








BAB II
ISI
MEMPERTAHANKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN


Mempertahankan Jiwa Kewirausahaan

A. Terminologi Kewirausahaan (Intrapreneurship)

Beberapa tahun belakangan ini topik intrapreneurship semakin popular. Dari sekian banyak masih ada kekeliruan dalam memahami konsep yang mendasari intrapreneurship tersebut. Kebanyakan definisi yang ada menyebutkan bahwa intrapreneurship tidak lepas dari aktivitas-aktivitas entrepreneurial yang sesuai dengan persetujuan organisasi dan komitmen sumber daya untuk tujuan inovatif. Pada dasarnya pokok tujuan intrapreneurship adalah mengembangkan semangat entrepreneurial dalam ikatan organisasi, sekaligus menciptakan iklim guna tercapainya kesejahteraan.

Intrapreneur
Seorang entrepreneur di dalam sebuah organisasi yang telah ada. Biasanya dilakukan karena organisasi tersebut telah tumbuh besar dan kurang fleksibel.

Intrapreneurship
Kebiasaan mengembangkan bisnis baru di dalam struktur organisasi yang ada (Stoner, 1995)

Entrepreneur
Orang yang berusaha mendirikan usaha baru/organisasi baru


B. Kebutuhan Akan Sifat Kewirausahaan Dalam Organisasi
Banyak perusahaan menyadari akan pentingnya sifat kewirausahaan dalam organisasinya (Peter dan Waterman dalam bukunya A Passion of Excellence).

Kebutuhan akan kewirausahaan semakin meningkat dikarenakan munculnya permasalahan seperti :
1. Semakin banyak pesaing yang mempunyai keunggulan
2. Ketidakpercayaan akan metode-metode tradisional dalam manajemen
3. Banyak SDM berpotensi hengkang dan lebih memilih menjadi wirausaha


C. Hambatan-Hambatan Yang Terjadi
Hambatan-hambatan yang biasanya dialami oleh perusahaan adalah tidak efektifnya penerapan teknik tradisional manajemen pada pengembangan suatu bidang baru. Pemahaman tentang hambatan-hambatan tersebut merupakan hal yang penting dalam membantu perkembangan kewirausahaan perusahaan mengingat hal tersebut merupakan kunci dasar penumbuhan iklim inovasi.

Faktor-faktor yang mendukung utuk tercapainya keberhasilan inovasi-inovasi menurut James Brian Quinn (1995) adalah :
1. Iklim inovasi dan visi
2. Orientasi pasar
3. Organisasi yang tetap datar dan kecil
4. Proses belajar interaktif





D. Elemen-Elemen Spesifik Strategi Intrapreneurial Korporat
Dalam upaya untuk menciptakan strategi intrapreneurial, perusahaan harus memperhatikan pertimbangan-pertimbangan berikut ini :
1. Perusahaan yang mempromosikan pertumbuhan pegawai akan dapat merekrut orang-orang yang memiliki kemampuan terbaik.
2. Tantangan di era tahun 2000-an ini adalah pelatihan kembali para manajer untuk menjadi guru, pelatih dan mentor.
3. Orang-orang dengan kemampuan terbaiknya mencari perusahaan terbaik yang menyediakan program bonus.
4. Wewenang manajemen akan degantikan oleh suatu jaringan, dicirikan oleh koordinasi dan dukungan horizontal.
5. Intrapreneurship dalam korporasi memperbolehkan seorang pegawai.
6. Mendapatkan kepuasan dari pengembangan ide-idenya tanpa resiko meninggalkan perusahaan.
7. Perusahaan-perusahaan besar mengambil pelajaran dari bisnis kecil dan belajar bagaimana bisa fleksibel, mendorong inovasi, serta membakar semangat pegawainya.

Menurut John W. Alexander (1989) untuk mendukung strategi intrapreneurial ini, ada beberapa langkah penting yang perlu dilakukan :
1. Penngembangan visi
2. Dorongan inovasi
3. Penstrukturan suatu iklim intrapreneurial
4. Pengembangan tim usaha

Ada satu cara bagi perusahaan untuk mengembangkan iklim intrapreneurial, yakni melalui program Intrapreneurship Training Program (ITP). Program tersebut dirancang untuk melatih para peserta untuk mendukung intrapreneurship dalam lingkup pekerjaan masing-masing. Program ini mencakup :
• Pengenalan
• Kreativitas individu
• Intrapreneuring
• Penilaian budaya yang ada saat ini
• Perencanaan bisnis
• Perencanaan tindakan


E. Penghapusan Mitos Tentang Intrapreneurial
Ada kesamaan mendasar antara entrepreneur dengan intrapreneur. Akibatnya mitos-mitos keliru tentang entrepreneur menulari juga intrapreneur.

• Mitos : motivasi utama dari seorang entrepreneur (intrapreneur) adalah keinginan untuk kemakmuran, karenanya uang adalah tujuan utama.

Kenyataan : motivasi utama dari entrepreneur (intrapreneur) adalah proses inovasi : kebebasan dan kemampuan adalah motivasi utama, uang hanya sebuah alat dan symbol kesuksesan.



• Mitos : entrepreneur adalah pengambil resiko tinggi – mereka adalah penjudi yang memainkan taruhan besar.

Kenyataan : wirausaha adalah seorang yang realistis dengan mengambil resiko menengah. Karena ia memperhitungkan resiko yang dihadapi.












BAB III
PENUTUP

Dalam upaya untuk menciptakan strategi intrapreneurial, perusahaan harus memperhatikan pertimbangan-pertimbangan berikut ini :

1. Perusahaan yang mempromosikan pertumbuhan pegawai akan dapat merekrut orang-orang yang memiliki kemampuan terbaik.
2. Tantangan di era tahun 2000-an ini adalah pelatihan kembali para manajer untuk menjadi guru, pelatih dan mentor.
3. Orang-orang dengan kemampuan terbaiknya mencari perusahaan terbaik yang menyediakan program bonus.
4. Wewenang manajemen akan degantikan oleh suatu jaringan, dicirikan oleh koordinasi dan dukungan horizontal.
5. Intrapreneurship dalam korporasi memperbolehkan seorang pegawai.
6. Mendapatkan kepuasan dari pengembangan ide-idenya tanpa resiko meninggalkan perusahaan.
7. Perusahaan-perusahaan besar mengambil pelajaran dari bisnis kecil dan belajar bagaimana bisa fleksibel, mendorong inovasi, serta membakar semangat pegawainya.











BAB V
REFERENSI

• http://entrepreneur.gunadarma.ac.id/e-learning/materi/1-artikel/35-mempertahankan-jiwa-kewirausahaan.html

• http://www.google.co.id/search?q=MEMPERTAHANKAN+JIWA+KEWIRAUSAHAAN&hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla:en-US:official&channel=s&prmd=imvns&tbs=clir:1,clirtl:en,clirt:en+KEEPING+LIFE+ENTREPRENEURSHIP&sa=X&ei=u4PwTv_XAYXJrAenouX-Dw&ved=0CFcQ_wEwCg&biw=1024&bih=581&cad=cbv&sei=LoTwTu3II8fIrQeZvLDWAw#q=MEMPERTAHANKAN+JIWA+KEWIRAUSAHAAN&hl=id&client=firefox-a&sa=X&rls=org.mozilla:en-US:official&channel=s&prmd=imvns&tbas=0&ei=VYTwTv7oLYfOrQeq5tnrDw&ved=0CAYQuAs&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.,cf.osb&fp=43f18e099b5d1123&biw=1024&bih=581

TUGAS 10 KEWIRAUSAHAAN

BAB 1
PENDAHULUAN
PEMBUATAN PROPOSAL & STUDI KELAYAKAN

Pengertian proposal itu sendiri adalah suatu dokumen tertulis yang memberikan suatu deskripsi tentang pekerjaan beserta aspek-aspeknya yang diajukan untuk mendapatkan penilaian dan persetujuan.

Studi kelayakan bisnis merupakan gambaran kegiatan usaha yang direncanakan, sesuai dengan kondisi, potensi, serta peluang yang tersedia dari berbagai aspek. dengan demikian dalam menyusun sebuah study kelayakan bisnis harus benar. kerangka inti Proposal bisnis : Pendahuluan, Aspek pasar dan pemasaran, Aspek organisasi dan manajemen, Aspek Yuridis formal, Kesimpulan dan Rekomendasi.










BAB II
ISI
PEMBUATAN PROPOSAL & STUDI KELAYAKAN

Pengertian proposal itu sendiri adalah suatu dokumen tertulis yang memberikan suatu deskripsi tentang pekerjaan beserta aspek-aspeknya yang diajukan untuk mendapatkan penilaian dan persetujuan.
Studi kelayakan bisnis merupakan gambaran kegiatan usaha yang direncanakan, sesuai dengan kondisi, potensi, serta peluang yang tersedia dari berbagai aspek. dengan demikian dalam menyusun sebuah study kelayakan bisnis harus benar. kerangka inti Proposal bisnis : Pendahuluan, Aspek pasar dan pemasaran, Aspek organisasi dan manajemen, Aspek Yuridis formal, Kesimpulan dan Rekomendasi.
1. Pendahuluan
yang terdapat dalam pendahuluan yang harus ada dalam penyusunan sebuah proposal yang layak perlu mencakup:
- latar belakang didirikannya perusahaan yang bersangkutan, latar belakang dikembangkannya usaha terkait, pengusaha dan kredibilitasnya, bidang usaha dan jenis produk, manajemen bisnis secara global.
cara penyusunannya : mengkaitkan pendirian perusahaan dengan kebutuhan masyarakat, mengkaitkan pengembangan usaha dengan peningkatan konsumen, mengemukakan track-record positif (proresionalitas) pengusaha terkait, mengemukakan keunggulan produk dan inovasi manfaat produk, mengemukakan pengalaman manajerial yang telah dimiliki.
2. Aspek dan Pemasaran
yang harus ada dalam pembuatan aspek dan pemasaran :
- pangsa pasar yang ada, pangsa pasar yang telah dipenuhi oleh pesaing, pangsa pasar yang jadi peluang dan dapat dipenuhi oleh kapasitas produksi yang akan didirikan atau dikembangkan, produk dengan harga standar kualitas tinggi sehingga marketable dan profitable, promosi yang efektif dan distrbusi yang efisien, keguatan pemasaran yang prosfektif.
Cara menyusun aspek pasar dan pemasaran :
1). mapping (pemetaan) = mencari peluang bisnis. - menggunakan kaidah pertanyaan 5 W + H berdasarkan pendahuluan, mengidentifikasi modal yang dimiliki, meneliti produk-produk yang marketable dan profitable.
2). Segmentasi pasar. - jenis konsumen, aspek demografi, kondisi sosial ekonomi (calon) konsumen.
3). survey penjualan. - mengukur pangsa pasar atau menghitung jumlah calon konsumen, mengambil sample dari jumlah konsumen tersbut, membuat produk terbatas sejumlah produk, melakukan uji pasar, menganalisis check-lish hasil uji pasar, menghitung hasil pasar.
4). menetapkan dan Pelaksanaan strategi harga.
5). menentukan sistem promosi dan distribusi.
6). mengemukakan rencana pengembangan prduk.
7). menyusun teknik penjualan melalui analisis SWOT
3. Aspek teknik dan teknologis
isi dari penyusunan aspek teknis dan teknologis tentunya berkaitan dengan mekanisme produksi yang antara lain meliputi :
- membuat rencana jangka pendek, menengah atau panjang, meneliti dan menentukan sistem produks, bahan-bahan dan peralatan yang akan digunakan sesuai dengan dana yang tersedia, mementukan tenaga kerja yang dibutuhkan, persyaratan minimumnya, jumlah dan keahliannya, serta kemungkinan latihan-latihan yang akan diberikan, perencanaan gedung/bangunan dengan tata ruang dan tata letak mesin perlatan serta perabotan, meneliti dan menentukan lokasi yang paling menguntungkan untuk mendirikan perusahaan, memilih sistem dan alat transportasi, menyusun perkiraan dana yang dibutuhkan, mengemukakan gambaran umum mengenai produk mulai dari nama produk, bentuk, ukuran, dsb, melakukan derivasi produk dan menentukan hasilnya.
4. Aspek Organisasi dan manajemen
setelah dipelajari 2 aspek sebelumnya, tentu saja memerlukan follow-up guna menjawab semua persoalan yang diperoleh pada aspek 1 dan 2, maka pelu pula disiaokan pengelola dan pengelolaan. inilah yang dimaksud dengan manajemen operasional.












BAB III
PENUTUP


membuat rencana jangka pendek, menengah atau panjang, meneliti dan menentukan sistem produks, bahan-bahan dan peralatan yang akan digunakan sesuai dengan dana yang tersedia, mementukan tenaga kerja yang dibutuhkan, persyaratan minimumnya, jumlah dan keahliannya, serta kemungkinan latihan-latihan.

Akan diberikan, perencanaan gedung/bangunan dengan tata ruang dan tata letak mesin perlatan serta perabotan, meneliti dan menentukan lokasi yang paling menguntungkan untuk mendirikan perusahaan, memilih sistem dan alat transportasi, menyusun perkiraan dana yang dibutuhkan, mengemukakan gambaran umum mengenai produk mulai dari nama produk, bentuk, ukuran, dsb, melakukan derivasi produk dan menentukan hasilnya.













BAB V
REFERENSI


• http://srififianti.blogspot.com/2011/12/tugastema-10-pembuatan-proposal-studi.html

• http://www.google.co.id/search?client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&channel=s&hl=id&source=hp&biw=1024&bih=581&q=manajemen+sumbar+daya+manusia&oq=manajemen+sumbar+daya+manusia&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=e&gs_upl=2539496l2547294l0l2547936l29l29l0l21l7l0l274l1730l0.2.6l8l0#sclient=psy-ab&hl=id&client=firefox-a&hs=Eqz&rls=org.mozilla:en-US%3Aofficial&channel=s&source=hp&q=PEMBUATAN+PROPOSAL%26STUDI+KELAYAKAN&pbx=1&oq=PEMBUATAN+PROPOSAL%26STUDI+KELAYAKAN&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=s&gs_upl=741897l747912l0l748997l1l1l0l0l0l0l323l323l3-1l1l0&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.,cf.osb&fp=43f18e099b5d1123&biw=1024&bih=581

TUGAS 9 KEWIRAUSAHAAN

BAB 1
PENDAHULUAN
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department.











BAB II
ISI
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department.
Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Departemen Sumber Daya Manusia Memiliki Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab :
1. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and selection
a. Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan / forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya.
Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.
b. Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job description dan juga spesifikasi pekerjaan / job specification.
c. Seleksi tenaga kerja / Selection
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.
2. Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation
Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
3. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and protection
kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu. Kompensasi atau imbalan yang diberikan bermacam-macam jenisnya yang telah diterangkan pada artikel lain pada situs organisasi.org ini.









BAB III
PENUTUP
manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
















BAB V
REFERENSI
• http://organisasi.org/definisi_pengertian_tugas_fungsi_manajemen_sumber_daya_manusia_sdm_ilmu_ekonomi_manajemen_manajer_msdm

• http://www.google.co.id/search?client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&channel=s&hl=id&source=hp&biw=1024&bih=581&q=manajemen+sumbar+daya+manusia&oq=manajemen+sumbar+daya+manusia&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=e&gs_upl=2539496l2547294l0l2547936l29l29l0l21l7l0l274l1730l0.2.6l8l0

Jumat, 11 November 2011

TUGAS 8

BAB I
PENDAHULUAN
MANAJEMEN KEUANGAN


Manajemen Keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya dan menggunakannya se-efektif, se-efisien, seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba. Aktivitas itu meliputi :

1. AKTIVITAS PEMBIAYAAN ( FinancingActivity )

Aktivitas pembiayaan ialah kegiatan pemilik dan manajemen perusahaan untuk mencari sumber modal ( sumber eksternal dan internal ) untuk membiayai kegiatan bisnis.

A.Sumber eksternal

1. .Modal Pemilik atau modal sendiri (Owner Capital atau Owner Equity). Atau modal saham (Capital Stock ) yang terdiri dari : Saham Istimewa (Preferred Stock) dan Saham Biasa (Common Stock).
2. Utang (Debt), Utang Jangka Pendek (Short-term Debt) dan Utang Jangka Panjang (Long-term Debt).
3. Lain-lain, misalnya hibah.

B. Sumber Internal :

1. Laba Ditahan (Retained Earning)
2. Penyusutan, amortisasi, dan Deplesi ( Depreciation, Amortization, dan Deplention)
3. Lain-lain, misalnya penjualan harta tetap yang tidak produktif.


BAB II
ISI
MANAJEMEN KEUANGAN

Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen Keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya dan menggunakannya se-efektif, se-efisien, seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba. Aktivitas itu meliputi :

2. AKTIVITAS PEMBIAYAAN ( FinancingActivity )

Aktivitas pembiayaan ialah kegiatan pemilik dan manajemen perusahaan untuk mencari sumber modal ( sumber eksternal dan internal ) untuk membiayai kegiatan bisnis.

A.Sumber eksternal

4. .Modal Pemilik atau modal sendiri (Owner Capital atau Owner Equity). Atau modal saham (Capital Stock ) yang terdiri dari : Saham Istimewa (Preferred Stock) dan Saham Biasa (Common Stock).
5. Utang (Debt), Utang Jangka Pendek (Short-term Debt) dan Utang Jangka Panjang (Long-term Debt).
6. Lain-lain, misalnya hibah.

B. Sumber Internal :

4. Laba Ditahan (Retained Earning)
5. Penyusutan, amortisasi, dan Deplesi ( Depreciation, Amortization, dan Deplention)
6. Lain-lain, misalnya penjualan harta tetap yang tidak produktif.


3. Aktiva Investasi (Investment activity)

aktivitas investasi adalah kegiatan penggunaan dana berdasarkan pemikiran hasil yang sebesar-besarnya dan resiko yang sekecil-kecilnya. Aktivitas itu meliputi :
1. Modal Kerja (working Capital) atau harta lancar (Current Assets)
2. Harta Keuangan (Finaceal assets) yang terdiri : investasi pada saham (stock) dan Obligasi (Bond)
3. Harta Tetap (real Assets) yang terdiri dari : Tanah,gedung, Peralatan.
4. Harta Tidak Berwujud (intangible assets) terdiri dari : Hak Paten, Hak Pengelolaan Hutan, Hak Pengelolaan Tambang, Goodwill.

4. Aktivitas Bisnis (Business Activity)

Aktivitas bisnis adalah kegiatan untuk mencari laba melalui efektivitas penjualan barang atau jasa efisiensi biaya yang akan mengahsilkan laba. Aktivitas itu dapat dilihat dari laporan Laba-Rugi, yang terdiri dari unsur :
1. Pendapatan (sales atau Revenue)
2. Beban ( Expenses)
3. Laba-Rugi ( Profit-Loss)



4. Tanggung Jawab Manager Keuangan

Aktivitas perusahaan ditinjau dari sudut manajemen keuangan menjadi tugas manajer keuangan. Tugasnya antara lain adalah sebagai berikut :

1. Perolehan dana dengan biaya murah.
2. Penggunaan dana efektif dan efisien
3. analisis laporan keuangan
4. analisis lingkungan Internal dan eksternal yang berhubungan dengan keputusan rutin dan khusus.



Berdasarkan tugas tersebut, manajemen keuangan memiliki tujuan antara lain adalah ;
1. Memaksimalkan nilai perusahaan
2. Membina relasi dengan pasar modal dan pasar uang.























5. Sifat Dasar Perusahaan

Tujuan perusahaan adalah mencari laba dan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam kegiatannya mencari laba,pemilik memberi wewenang kepada manajemen untuk melaksanakannya. Dalam usahanya memperoleh laba manajemen harus berprilaku:
1. Memaksimumkan nilai perusahaan, artinya manajemen harus mengahasilkan laba lebih besar dari biaya modal yang digunakannya.
2. Tanggung jawab sosial, artinya dalam mencari laba, manajemen tidak boleh merusak lingkungan alam,sosial, dan budaya.
3. Etika, artinya manajemen dalam mengusahakan laba harus tunduk pada norma-norma sosial di lingkungan mereka bekerja dan tidak boleh menipu masyarakat konsumen.

6. Memaksimumkan Nilai Perusahaan

Nilai ialah sesuatu yang dijunjung tinggi dan dihormati. Dalam perusahaan hal itu diwujudkan dalam perhitungan laba oprasional bersih atau net operating profit after tax yang lazim disebut NOPAT. Perusahaan dapat dikatakan memiliki nilai maksimum jika NOPAT lebih besar dari pada biaya modal yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut. Misalnya perusahaan memiliki modal Rp 1000, biaya modal yang diperhitungkan 10% per tahun, Laba oprasi Rp150. pajak 20%. Nilai Perusahaan sebesar :

[Laba Operasi (1 – Pajak ) – ( Biaya Modal X Modal)]
Biaya Modal

[Rp 150 ( 1 – 0,20) – (0,10 X Rp 1000)] = Rp 1200
0,10

Berdasarakan perlindungan diatas, perusahaan memiliki tambahan nilai modalnya ( atau nilai invetasinya) Rp 1000, sedangkan nilai perusahaan berdasarkan kapitalisasi laba oprasi bersih Rp 1200. Manajemen harus berusaha agar nilai perusahaan semaksimum mungkin, artinya ia harus mampu memperoleh laba operasi sebesar-besarnya dengan modal yang digunakan sekecil mungkin.


7. Perkembangan Peranan Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan memiliki peran dalam kehidupan perusahaan ditentukan oleh perkembangan ekonomi kapitalisme. Pada awal lahirnya kapitalisme sebagai system ekonomi pada abad 18, manajemen keuangan hanya membahas topic rugi-laba. Selanjutnya berturut-turut ia memiliki peranan antara lain sebagai berikut :
1. Tahun 1900 awal : Penerbit surat berharga
2. Tahun 1930 – 1940 : kebangkrutan, reorganisasi
3. Tahun 1940 – 1950 : anggaran & internal audit
4. Tahun 1950 – 1970 : eksternal perusahaan
5. Tahun 1970 – 1980 : inflasi
6. Tahun 1980 – 1990 : krisis ekonomi keuangan
7. Tahun 1990 – sekarang : globalisasi
8.

Perkembangan manajemen keuangan sangat dipengaruhi oleh berbagai factor antara lain kebijakan moneter, kebijakan pajak, kondisi ekonomi, kondisi social, dan kondisi politik. Kebijakan moneter berhubungan dengan tingkat suku bunga dan inflasi. Khususnya inflasi mempunyai dampak langsung terhadap manajemen keuangan antara lain masalah :
1. Masalah akuntasi
2. Kesulitan perencanan
3. Permintaan terhadap modal
4. Suku bunga
5. Harga obligasi menurun

Kondisi ekonomi juga mempunyai dampak lansung terhadap manajemen keuangan antar alin masalah :
1. Persaingan internasional
2. Keuangan internasional
3. Kurs pertukaran yang berfluktuasi
4. Marger, pengambilalihan, dan restrukturisasi
5. Inovasi keuangan dan rekayasa keuangan





8. Pihak-Pihak yang Memerlukan Laporan Keuangan

Dalam dunia bisnis, ada beberapa pihak yag memerlukan laporan keuangan, yaitu pihak internal perusahaan dan pihak eksternal perusahaan. Pihak internal perusahaan adalah para manajer pada semua tingkat. Lapotran keuangan itu dijadikan alat untuk mengambil keputusan rutin dan keputusan khusus. Keputusan rutin meliputin keputusan0keputusan yang berhubungan dengan kegiatan oprasi dan keputusan kusus meliputi keputusan-keputusan yang berhubungan dengan investasi jangka panjang, misalnya mendirikan pabrik baru, memproduksi produk baru, mendirikan anak perusahaan, riset pemsaran, dan sebagainya.

Pihak eksternal yang membutuhkan laporan keuangan antara lain adalah pemegang saham, kantor pajak, pasar modal, lembaga keuangan, serikat buruh, dan sebagainya. Mereka mempunyai kepentingan yang berbeda-beda dalam menggunakan informasi laporan keuangan. Pemegang saham untuk menilai investasi; kantor pajak untuk menentukan besarnya pajak penghasilan; pasar modal untuk memperkirakan harga saham; serikat buruh untuk memperkirakan bonus yang akan diterimanya. Pihak-pihak yang memerlukan laporan keuangan disajikan dalam gambar 2.1














Gambar 1.1
Pihak yang Memerlukan Laporan Keuangan






















BAB III
PENUTUP


Seorang manajer keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana mengelola segala unsur dan segi keuangan, hal ini wajib dilakukan karena keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
Unsur manajemen keuangan harus diketahui oleh seorang manajer. Misalkan saja seorang manajer keuangan tidak mengetahui apa-apa saja yang menjadi unsur-unsur manajemen keuangan, maka akan muncul kesulitan dalam menjalankan suatu perusahaan tersebut.
Sebab itu, seorang manajer keuangan harus mampu mengetahui segala aktivitas manajemen keuangan, khususnya penganalisisan sumber dana dan penggunaan-nya untuk merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang manajer keuangan harus memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun internal.








BAB V
REFERENSI

• http://www.google.co.id/#hl=id&q=pengertian+manajemen+keuangan&revid=-1&sa=X&ei=YR29TpGnDYXnrAeo1cHKAQ&ved=0CB8Q1QIoAg&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.,cf.osb&fp=9ea0160c0c9d3335&biw=1024&bih=636

TUGAS 7

BAB I
PENDAHULUAN
MANAJEMEN PEMASARAN


Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.






BAB II
ISI
MANAJEMEN PEMASARAN

A. Pengertian Pemasaran
Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :
a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
d. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.


B. Konsep Pemasaran
Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.
C. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.




BAB III
PENUTUP

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah sebagai kegiatan yang direncanakan, dan diorganisasiknan yang meliputi pendistribusian barang, penetapan harga dan dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dibuat yang tujuannya untuk mendapatkan tempat dipasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat tercapai.










BAB V
REFERENSI

• http://ciku.typepad.com/blog/2009/12/definisi-pemasaran-dan-manajemen-pemasaran.html
• http://www.google.co.id/#sclient=psy-ab&hl=id&source=hp&q=manajemen+pemasaran&pbx=1&oq=MANAJEMEN+&aq=1&aqi=g4&aql=&gs_sm=c&gs_upl=655685l658319l5l661090l10l5l0l5l5l0l246l1028l0.2.3l9l0&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.,cf.osb&fp=9ea0160c0c9d3335&biw=1024&bih=636

TUGAS 6

BAB I
PENDAHULUAN
KREATIF DAN INOVASI

Kreatif dan inovatif dalam menjalankan bisnis , menjadi salah satu kunci sukses sebuah bisnis untuk memenangkan persaingan pasar. Dengan menciptakan produk baru yang berbeda dengan produk lainnya, bisnis Anda memiliki nilai lebih dibandingkan dengan produk lainnya. Oleh karena itu, adanya kreativitas dan inovasi sangatlah penting. Oleh karena itu penting untuk mendorong kreativitas dan menjadi benar – benar inovatif. Sebelum mengetahui cara memunculkan kreativitas dan inovasi bisnis, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu mengenai pengertian kreatif dan inovatif.
Yang dimaksud dengan kreatif adalah menciptakan ide atau gagasan baru yang mampu mengahasilkan produk baru yang belum sebelumnya, dan bisa digunakan oleh masyarakat. Sedangkan yang dimaksud dengan inovasi adalah pembaruan yang bertujuan memberikan nilai lebih pada suatu produk dengan ide baru yang berbeda dengan produk lainnya. Walaupun kedua kata ini memiliki arti yang berbeda, namun kedua hal tersebut sangat berhubungan erat terutama dalam pengembangan bisnis.






BAB II
ISI
KREATIF DAN INOVASI

Perkembangan bisnis yang sangat pesat, menimbulkan persaingan pasar yang cukup ketat. Setiap harinya muncul pelaku bisnis yang mengenalkan produknya dengan kreativitas dan inovasi baru, sehingga persaingan pasar pun tidak bisa dihindarkan lagi. Jika para pelaku usaha tidak berusaha menjadi diri yang kreatif dan inovatif, usahanya hanya akan tergerus persaingan pasar.
Kreatif dan inovatif dalam menjalankan bisnis , menjadi salah satu kunci sukses sebuah bisnis untuk memenangkan persaingan pasar. Dengan menciptakan produk baru yang berbeda dengan produk lainnya, bisnis Anda memiliki nilai lebih dibandingkan dengan produk lainnya. Oleh karena itu, adanya kreativitas dan inovasi sangatlah penting. Oleh karena itu penting untuk mendorong kreativitas dan menjadi benar – benar inovatif. Sebelum mengetahui cara memunculkan kreativitas dan inovasi bisnis, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu mengenai pengertian kreatif dan inovatif.
Yang dimaksud dengan kreatif adalah menciptakan ide atau gagasan baru yang mampu mengahasilkan produk baru yang belum sebelumnya, dan bisa digunakan oleh masyarakat. Sedangkan yang dimaksud dengan inovasi adalah pembaruan yang bertujuan memberikan nilai lebih pada suatu produk dengan ide baru yang berbeda dengan produk lainnya. Walaupun kedua kata ini memiliki arti yang berbeda, namun kedua hal tersebut sangat berhubungan erat terutama dalam pengembangan bisnis.
Berikut kami berikan tips kreatif dan inovatif dalam menjalankan bisnis, yang dapat Anda coba :
1. Buatlah ide – ide baru
Ide baru dalam menjalankan peluang bisnis dapat memberikan nilai lebih bagi bisnis yang Anda jalankan. Sehingga Anda bisa memenangkan persaingan bisnis yang ada. Dengan memiliki ide – ide yang kreatif, maka Anda bisa menciptakan program baru yang lebih inovatif.


2. Melawan ketakutan akan perubahan
Pelaku bisnis yang kreatif dan inovatif tidak pernah merasa takut dalam melakukan perubahan. Mereka tidak pernah takut akan kegagalan, karena bagi mereka kegagalan adalah jalan sukses yang masih tertunda.
3. Motivasi diri yang kuat
Dengan motivasi diri yang kuat, segala perubahan dan ide yang diciptakan dapat diaplikasikan dengan mudah. Selain itu dengan motivasi yang kuat, Anda tidak akan mudah menyerah terhadap kegagalan dalam menjalankan ide baru Anda.
4. Terima opini
Untuk menciptakan bisnis yang kreatif dan inovatif, sebaiknya konsultasikan dengan rekan bisnis yang memiliki pengetahuan lebih banyak. Bila perlu konsultasikan ide Anda dengan rekan bisnis yang ahli, keluarga, atau teman dekat Anda. Sehingga Anda mendapatkan dukungan dan ide bisnis yang lebih variatif.
5. Perbanyak pengetahuan Anda
Dengan memperluas pengetahuan Anda, baik dengan membaca buku bisnis, buku motivasi, maupun majalah bisnis lainnya. Sehingga pengetahuan mengenai ide – ide bisnis dapat Anda dapatkan.
Sebuah bisnis tidak dapat bertahan lama ditengah persaingan, jika pelaku usahanya tidak memiliki kreativitas dan inovasi dalam menjalankan bisnisnya. Semoga informasi ini bermanfaat, salam sukses.






BAB III
PENUTUP


Kreatif dan inovatif dalam menjalankan bisnis , menjadi salah satu kunci sukses sebuah bisnis untuk memenangkan persaingan pasar. Dengan menciptakan produk baru yang berbeda dengan produk lainnya, bisnis Anda memiliki nilai lebih dibandingkan dengan produk lainnya. Oleh karena itu, adanya kreativitas dan inovasi sangatlah penting. Oleh karena itu penting untuk mendorong kreativitas dan menjadi benar – benar inovatif. Sebelum mengetahui cara memunculkan kreativitas dan inovasi bisnis, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu mengenai pengertian kreatif dan inovatif.









BAB V
REFERENSI

• http://bisnisukm.com/menjadi-diri-yang-kreatif-dan-inovatif.html
• http://www.google.co.id/#hl=id&sa=X&ei=tBe9Tuq9JYfmrAf0-rHGAQ&ved=0CB0QvwUoAQ&q=kreatif+dan+inovasi&spell=1&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.,cf.osb&fp=9ea0160c0c9d3335&biw=1024&bih=636

TUGAS 5

BAB I
PENDAHULUAN
STRATEGI MEMASUKI USAHA BARU DALAM BERWIRAUSAHA

Para wirausaha mengganakan proses inovasi sebagai alat pemberdayaan sumber-sumber untuk menciptakan suatu nilai barang dan jasa. Proses inovasi dikendalikan oleh kreativitas. Kreativitas merupakan mata rantai antara pengetahuan pengenalan cara baru untuk mengombinasikan sumber-sumber dan proses pengembangan pengetahuan secara sistematis ke dalam suatu inovasi yang digunakan di pasar. Inovasi bahkan dipandang sebagai penciptaan sumber-sumber yang berbentuk penemuan kegunaan sesuatu dalam alam.
Manajemen kewirausahaan menyangkut semua kekuatan perusahaan yang menjamin bahwa usahanya betul-betul eksis. Bila usaha baru ingin berhasil, maka wirausaha harus memiliki empat kompetensi, di antaranya:
(1) Fokus pada pasar, bukan pada teknologi.
(2) Buat ramalan pendanaan untuk menghindari tidak terbiayainya perusahaan.
(3) Bangun tim manajemen, hukan menonjolkan perorangan (not a “one-person” show).
(4) Beri peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu.



BAB II
ISI
STRATEGI MEMASUKI USAHA BARU DALAM BERWIRAUSAHA

1. MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN
Para wirausaha mengganakan proses inovasi sebagai alat pemberdayaan sumber-sumber untuk menciptakan suatu nilai barang dan jasa. Proses inovasi dikendalikan oleh kreativitas. Kreativitas merupakan mata rantai antara pengetahuan pengenalan cara baru untuk mengombinasikan sumber-sumber dan proses pengembangan pengetahuan secara sistematis ke dalam suatu inovasi yang digunakan di pasar. Inovasi bahkan dipandang sebagai penciptaan sumber-sumber yang berbentuk penemuan kegunaan sesuatu dalam alam.
Manajemen kewirausahaan menyangkut semua kekuatan perusahaan yang menjamin bahwa usahanya betul-betul eksis. Bila usaha baru ingin berhasil, maka wirausaha harus memiliki empat kompetensi, di antaranya:
(1) Fokus pada pasar, bukan pada teknologi.
(2) Buat ramalan pendanaan untuk menghindari tidak terbiayainya perusahaan.
(3) Bangun tim manajemen, hukan menonjolkan perorangan (not a “one-person” show).
(4) Beri peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu.
Jika manajemen kewirausahaan menyangkut lingkungan intemal perusahaan (keputusan-keputusan taktis), maka strategi kewirausahaan menyangkut kesesuaian kemampuan intemal dan akitivitas perusahaan dengan lingkungan ekstemal, di mana perusahaan harus bersaing dengan menggunakan keputusan-keputusan strategis. Dalam melakukan strategi usahanya, wirausaha biasanya menggunakan salah satu strategi dan empat strategi, sebagai berikut:
(1) Berada pertama di pasar dengan produk dan jasa baru.
(2) Posisikan produk dan jasa baru tersebut pada relung pasar (niche market) yang tidak terlayani.
(3) Fokuskan barang dan jasa pada relung yang kecil tetapi bisa bertahan.
(4) Mengubah karakteristik produk, pasar atau industri.
Strategi pertama, sering dipilih oleh wirausaha, meskipun paling berisiko. Setelah strategi pertama sukses, maka selanjutnya mempertahankan posisi kepemimpinan pasar (market leader).
Strategi kedua, menyangkut pengembangan keterampilan untuk menanggapi peluang yang diciptakan oleh perusahaan yang berada di pasar pertama. Yang sering terjadi adalah banyak peniru (imitator) memperbaiki atau memodifikasi barang danjasa untuk menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi pembeli. Bila demikian, wirausaha perlu memindahkan daya saingnya ke segmen pasar lain dengan mendominasi segmen pasar kecil yang dipandang perusahaan besar tidak memiliki peluang.
Strategi ketiga, yaitu perubahan karakteristik produk, pasar, atau iridustri yang berbasis pada inovasi. Strategi ini dilakukan dengan mengubah produk dan jasa yang sudah ada, misalnya mengubah manfaat, nilai, dan karakteristik ekonomi lainnya. Strategi ini menciptakan inovasi dengan salah satu cara herikut:
(1) Menciptakan manfaat.
(2) Meningkatkan nilai inovasi.
(3) Beradaptasi dengan lingkungan sosial ekonomi pelanggan.
(4) Menyajikan apa yang dianggap bemilai oleh pelanggan.
Dengan demikian, perusahaan dapat bersaing apabila secara konsisten dan berkesinambungan memperbaiki produk, barang dan jasa atau proses itu sendiri.
2. STRATEGI KEWIRAUSAHAAN
Pada umumnya perusahaan kecil yang berhasil secara berkesinambungan dan dapat bersaing secara unggul memiliki keunggulan dalam bidang teknik, produk yang unik, dan memiliki cakupan distribusi geografis pasar yang terbatas. Ada beberapa keputusan strategis yang diperlukan dalam kondisi pertumbuhan, yaitu:
(1) Perubahan produk barang dan jasa. Hal mi menyangkut pertanyaan: Produk dan jasa baru apa yang diinginkan oleh pelanggan? Apakah perubahan kebutuhan mereka dapat ditentukan?
(2) Strategi yang menyangkut penetrasi pasar, ekspansi pasar, diversifikasi produk dan jasa, integrasi regional, atau ekspansi usaha. Ini menyangkut pertanyaan: Bagaimana pasar dapat dicapai? Bagaimana posisi strategis perusahaan harus diperbaiki? Peluang mana yang akan diambil?
(3) Kemampuan untuk memperoleh modal investasi dalam rangka penelitian dan pengembangan, proses produksi dan penggantian peralatan, dan dalam rangka penambahan sumber daya manusia. Hal mi menyangkut pertanyaan: Berapa modal yang diperlukan untuk investasi tersebut? Dan mana sumbemya?
(4) Analisis sumber daya manusia, sehingga memiliki keterampilan yang unik untuk mengimplementasikan strategi. Pertanyaannya adalah: Bagaimana sumber daya manusia itu akan dikembangkan supaya perusahaan sukses di pasar?
(5) Analisis pesaing baik yang ada maupun yang potensial untuk memantapkan stategi bersaing. Keputusannya harus berdasarkan perilaku, sumber daya, dan komitmen yang dimiliki pesaing di masa lalu. Apakah pesaing akan menanggapi strategi yang kita terapkan? Kemampuan dan perencanaan apa yang dipenlukan untuk mengantisipasi pesaing?
(6) Kemampuan untuk menopang keunggulan strategi perusahaan dan untuk memodifikasi strategi dalam menghadapi perubahan permintaan pelanggan dan perilaku strategi persaingan baru. Apakah perusahaan akan selalu mempertahankan keunggulan strategi tersebut selama-lamanya?
(7) Penentuan harga barang atau jasa untuk jangka pendek dan jangka panjang. Apakah keputusan penentuan harga sudah dibandingkan dengan strategi lain? Apakah analisis elastisitas permintaan untuk setiap pasar sudah dipahami?
(8) Interaksi perusahaan dengan masyarakat luas. Apakah ada aksi strategis untuk menjawab kebutuhan masyarakat?
(9) Pengaruh pertumbuhan perusahaan yang cepat terhadap aliran kas. Apakah pertumbuhan perusahaan menimbulkan masalah likuiditas?
Strategi bagi Pemimpin Pasar (Market Leader)
Apabila perusahaan telah memiliki peluang pasar yang besar seperti pada masa pertumbuhan, maka strateginya:
(1) Bersikap menyerang dan agresif untuk mempertahankan pangsa pasar. Wirausaha harus siap memperbaiki strategi bersaingnya agar tetap dapat mempertahankan reputasi terbaik di mata pelanggan
(2) Bersikap bertahan dan tidak terlalu agresif. Dalam posisi mi, setiap departemen secara efektif menemukan keunggulan bersaing dan secara bertahap dapat membangun hambatan masuk ke segmen pasar yang dipilih untuk bersaing.
(3) Tidak boleh ada anggapan bahwa perusahaan yang berhasil tidak memiliki tantangan. Perusahaan yang pasif mempertahankan pasamya akan selalu mengundang pesaing untuk memasuki pasar. Kegagalan dalam mempertahankan strategi akan memperlemah perusahaan dalam menanggapi serangan dan pesaing. Bila demikian maka, pesaing akan menjadi pemimpin pasar (market leader) yang baru.
Strategi bagi Bukan Pemimpin Pasar
Perusahaan yang memasuki tahap pertumbuhan yang memiliki posisi kuat (bukan mar¬ket leader) di pasar, memiliki strategi tertentu. Akan tetapi strategi mi bukan untuk bersaing dengan market leader. Strategi mi dilakukan dengan cara:
(1) Secara agresif menggunakan kompetensi terbaiknya untuk meraih peluang pasar sehingga tidak tertandingi oleh pesaing. Wirausaha harus memposisikan dirinya dalam segmen pasar kecil sebagai pemain yang paling dominan. Wirausaha membangun dan mempertahankan hubungan secara terbuka dengan para pelanggannya. Dalam ha! i, wirausaha jarang mengabaikan peluang dan selalu memperkuat hubungan melalui pelayanan yang istimewa dan atas kebutuhan pelanggan.
(2) Mengembangkan strategi sebagaifollower leader. Dalam kondisi ekonomi yang baik, perusahaan yang mengikuti strategi mi bisa berhasil. Ancaman untuk strategi mi adalahjika pelanggan tidak lagi memandang perusahaan pemasok sebagai pilihan pertama. Selain itu, pasar dengan produk danjasa sejenis (undifferentiated), bukanlah pasar yang menarik untuk persaingan.
Strategi yang Lain
Banyak strategi yang dilakukan wirausaha pada tahap pertumbuhan, di antaranya:
(1) Pertahanan bersaing. Agar tetap dapat bersamg, maka pengembangan produk dan perluasan pelayanan perusahaan harus selalu dinamis dan memposisikan perusahaan dalam keadaan kritis. Perusahaan harus selalu inovatif dan memperbaiki keberhasilannya di masa lalu atau memperbaiki produk yang pertama kali dihasilkannya, sebab jika tidak akan ditinggalkan oleh pasar.
(2) Mencoba untuk produk yang menjadi “pemukul besar (big hitter)”, dan tidak berkonsentrasi pada perbaikan keberhasilan produk yang sudah ada. Keberhasilan perusahaan seperti 3M (Man, Material, Market) tetap mendominasi posisi pasar melalui pengenalan produk baru secara berkesinambungan.
(3) Mengambil langkah positif dan proaktif untuk menguasai manajer kunci dan ahli teknik profesional yang selalu diikutsertakan dalam pembentukan keberhasilan perusahaan. Sangatlah tidak mudah untuk menempatkan kembali kemampuan in¬dividual yang cakap. Oleh sebab itu, kehilangan seseorang yang cakap dan dianggap kunci dapat menghancurkan keunggulan perusahaan dalam persaingan.







BAB III
PENUTUP

Mengembangkan strategi sebagaifollower leader. Dalam kondisi ekonomi yang baik, perusahaan yang mengikuti strategi mi bisa berhasil. Ancaman untuk strategi mi adalahjika pelanggan tidak lagi memandang perusahaan pemasok sebagai pilihan pertama. Selain itu, pasar dengan produk danjasa sejenis (undifferentiated), bukanlah pasar yang menarik untuk persaingan.
Mengambil langkah positif dan proaktif untuk menguasai manajer kunci dan ahli teknik profesional yang selalu diikutsertakan dalam pembentukan keberhasilan perusahaan. Sangatlah tidak mudah untuk menempatkan kembali kemampuan in¬dividual yang cakap. Oleh sebab itu, kehilangan seseorang yang cakap dan dianggap kunci dapat menghancurkan keunggulan perusahaan dalam persaingan.








BAB V
REFERENSI

• http://tirman.wordpress.com/strategi-kewirausahaan/
• http://www.google.co.id/#hl=id&sugexp=ppwl&cp=40&gs_id=6x&xhr=t& q=stategi+memasuki+usaha+baru+berwirausaha&pf=p&sclient=psy-ab&source=hp&pbx=1&oq=stategi+memasuki+usaha+baru+berwirausaha&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=&gs_upl=&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.,cf.osb&fp=9ea0160c0c9d3335&biw=1024&bih=636

TUGAS 4

BAB I
PENDAHULUAN

IDE DAN PELUANG DALAM BERWIRAUSAHA


Ide peluang dalam berwirausaha dapat kita temukan bila kita ada niat dan dorongan untk melakukan sebuah usaha.

Dan dari itu semua kita ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil di pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus menjadi peluang usaha. Dalam
mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial (peluang usaha),
wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang


BAB II
ISI
IDE DAN PELUANG DALAM BERWIRAUSAHA

1. Ide Kewirausahaan
Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan
peluang untuk memenuhi kebutuhan riil di pasar. Ide-ide itu menciptakan
nilai potensial di pasar sekaligus menjadi peluang usaha. Dalam
mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial (peluang usaha),
wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang
mungkin terjadi dengan cara :

1. Mengurangi kemungkinan resiko melalui strategi yang proaktif
2. Menyebarkan resiko pada aspek yang paling mungkin
3. Mengelola resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat

Ada tiga resiko yang dapat dievaluasi, yaitu :

1. Resiko pasar atau persaingan
2. Resiko financial
3. Resiko teknik

Kreativitas sering kali muncul dalam bentuk ide untuk menghasilkan barang
dan jasa baru. Ide bukanlah peluang dan tidak akan muncul bila wirausaha
tidak mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus menerus.
Bagaimana ide bisa menjadi peluang? Jawaban atas pertanyaan ini,
diantaranya :
1. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan caracara/
metode yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan
pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya.
2. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru


BAB III
PENUTUP


Kreativitas sering kali muncul dalam bentuk ide untuk menghasilkan barang
dan jasa baru. Ide bukanlah peluang dan tidak akan muncul bila wirausaha
tidak mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus menerus.
Bagaimana ide bisa menjadi peluang? Jawaban atas pertanyaan ini,
diantaranya :

1. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan caracara/
metode yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan
pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya.

2. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru


BAB V
REFERENSI

• http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&hs=16&rls=org.mozilla:en-US:official&channel=np&sa=X&ei=0Ai9TpahDIK3rAfplZnNAQ&ved=0CBUQvwUoAQ&q=ruang+lingkup+kewirausahaan&spell=1#pq=kesimpulan+ruang+lingkup+kewirausahaan&hl=id&sugexp=ppwl&cp=28&gs_id=gf&xhr=t&q=ide+peluang+dalam+berwirausaha&pf=p&sclient=psy-ab&client=firefox-a&rls=org.mozilla:en-US%3Aofficial&channel=np&source=hp&pbx=1&oq=ide+peluang+dalam+berwirausa&aq=0w&aqi=q-w1&aql=&gs_sm=&gs_upl=&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.,cf.osb&fp=9ea0160c0c9d3335&biw=1024&bih=636

TUGAS 3

BAB 1
PENDAHULUAN
Ruang Lingkup dan Proses Terbentuknya Kewirausahaan


Dalam teori ekonomi, studi mengenai kewirausahaan ditekankan pada identifikasi
peluang yang terdapat pada peranserta membahas fungsi inovasi dari wirausaha
dalam menciptakan kombinasi sumber daya ekonomis sehingga memengaruhi
ekonomi agregat.

Studi kewirausahaan kemudian berkembang dalam disiplin ilmu lain yang
penekanannya pada sang wirausaha sendiri. Dalam bidang ilmu psikologi, misalnya
studi kewirausahaan meneliti karakteristik kepribadian wirausaha, sedangkan pada
ilmu sosiologi penelitian ditekankan pada pengaruh dari lingkungan sosial dan
kebudayaan dalam pembentukan masyarakat wirausaha. Ray dan Ranachandran
(1996) menandaskan, walau terdapat perbedaan sudut pandang, penelitian yang
dilakukan baik oleh ahli ekonomi, psikologi, dan sosiologi harus tetap bepijak pada
kegiatan kewirausahaan serta sebab akibatnya pada tingkat mikro dan makro. Dengan
demikian adalah wajar jika studi kewirausahaan dengan penekanan keilmuan yang
berbeda itu pada akhirnya akan saling berhubungan dan memengaruhi.
Sementara itu fenomena kewirausahaan ini masih terus diteliti dan belum terdapat
satu pengertian baku yang dianut oleh semua ahli (Shapero, 1982).
Ini menunjukkan perkembangan teori ini masih dalam perjalanan panjang serta dari adanya perubahanperubahan ekonomi dunia diharapkan memberi banyak masukan bagi peneliti.

Muculnya banyak wirausaha atau pebisnis, telah menarik perhatian para pakar
untuk meneliti bagaimana mereka terbantuk. Bagian ini menjelaskan teori-teori
mengenai proses pembentukan wirausaha. Teori tersebut antara lain: life path change,
goal directed behavior, teori outcome expectancy. Terakhir, terdapat acuan
komprehensif mengenai teori pembetukan wirausaha yang dipadukan oleh teori-teori
sebelumnya. Begitu banyak teori yang telah mengupas persoalan ini, intinya bahwa
menjadi wirausaha adalah sebuah proses.



BAB II
ISI

Ruang Lingkup dan Proses Terbentuknya Kewirausahaan

1. Disiplin Ilmu Kewirausahaan dan Perkembangannya

Dalam teori ekonomi, studi mengenai kewirausahaan ditekankan pada identifikasi
peluang yang terdapat pada peranserta membahas fungsi inovasi dari wirausaha
dalam menciptakan kombinasi sumber daya ekonomis sehingga memengaruhi
ekonomi agregat.
Studi kewirausahaan kemudian berkembang dalam disiplin ilmu lain yang
penekanannya pada sang wirausaha sendiri. Dalam bidang ilmu psikologi, misalnya
studi kewirausahaan meneliti karakteristik kepribadian wirausaha, sedangkan pada
ilmu sosiologi penelitian ditekankan pada pengaruh dari lingkungan sosial dan
kebudayaan dalam pembentukan masyarakat wirausaha. Ray dan Ranachandran
(1996) menandaskan, walau terdapat perbedaan sudut pandang, penelitian yang
dilakukan baik oleh ahli ekonomi, psikologi, dan sosiologi harus tetap bepijak pada
kegiatan kewirausahaan serta sebab akibatnya pada tingkat mikro dan makro. Dengan
demikian adalah wajar jika studi kewirausahaan dengan penekanan keilmuan yang
berbeda itu pada akhirnya akan saling berhubungan dan memengaruhi.
Sementara itu fenomena kewirausahaan ini masih terus diteliti dan belum terdapat
satu pengertian baku yang dianut oleh semua ahli (Shapero, 1982).
Ini menunjukkan perkembangan teori ini masih dalam perjalanan panjang serta dari adanya perubahanperubahan ekonomi dunia diharapkan memberi banyak masukan bagi peneliti.
Muculnya banyak wirausaha atau pebisnis, telah menarik perhatian para pakar
untuk meneliti bagaimana mereka terbantuk. Bagian ini menjelaskan teori-teori
mengenai proses pembentukan wirausaha. Teori tersebut antara lain: life path change,
goal directed behavior, teori outcome expectancy. Terakhir, terdapat acuan
komprehensif mengenai teori pembetukan wirausaha yang dipadukan oleh teori-teori
sebelumnya. Begitu banyak teori yang telah mengupas persoalan ini, intinya bahwa
menjadi wirausaha adalah sebuah proses.







2. Teori Life Path Change

Menurut Shapero dan Sokol (1982) dalam Sundjaja (1990), tidak semua
wirausaha lahir dan berkembang mengikuti jalur yang sistematis dan terencana. Banyak
orang yang menjadi wirausaha justru tidak memaluli proses yang direncanakan. Antara
lain disebabkan oleh:

a. Negative displacement
Seseorang bisa saja menjadi wirausaha gara-gara dipecat dari tempatnya bekerja,
tertekan, terhina atau mengalami kebosanan selam bekerja, dipaksa/terpaksa pindah
dari daerah asal. Atau bisa juga karena sudah memasuki usia pensiun atau cerai
perkawinan dan sejenisnya.
Banyaknya hambatan yang dialami keturunan Cina untuk memasuki bidang pekerjaan
tertentu (misalnya menjadi pegawai negeri) menyisakan pilihan terbatas bagi mereka.
Di sisi lain, menjaga kelangsungan hidup diri dan keluarganya, menjadi wirausaha
pada kondisi seperti ini adalah pilihan terbaik karena sifatnya yang bebas dan tidak
bergantung pada birokrasi yang diskriminatif.

b. Being between things
Orang-orang yang baru keluar dari ketentaan, sekolah, atau penjara, kadangkala
merasa seperti memasuki dunia baru yang belum mereka mengerti dan kuasai.
Keadaan ini membuat mereka seakan berada di tengah-tengah dari dua dunia yang
berbeda, namun mereka tetap harus berjuanfa menjaga kealngsungan hidupnya. Di
sinilah biasanya pilihan menjadi wirausahaa muncul karena dengan menjadi
wirausahan mereka bekerja dengan mengandalkan diri sendiri.

c. Having positive pull
Terdapat juga orang-orang yang mendapat dukungan membuka usaha dari mitra
kerja, investor, pelanggan, atau mentor. Dukungan memudahkan mereka dalam
mengantisipasi peluang usaha, selain itu juga menciptakan rasa aman dari risiko
usaha. Seorang mantan manajer di sebuah perusahan otomotif, misalnya, yang
memutuskan untuk masuk ke bisnis suku cadang otomotif, misalnya dengan bahan
baku ban bekas, seperti stopper back door, engine mounting, atau mufler mounting.
Perusahaan otomotif tersebut memberi dukungan dengan menampung produk mantan
manajernya tersebut.










3. Teori Goal Directed Behavior
Menurut Wolman (1973), seseorang dapat saja menjadi wirausaha karena
termotivasi untuk mencapai tujuan tertentu. Teori ini disebut dengan Goal Directed
Behavior.
Teori ini hendak menggambarkan bagaimana seseorang tergerak menjadi
wirausaha, motivasinya dapat terlihat langkah-langkahnya dalam emncapai tujuan (goal
directed behavior). Diawali dari adanya dorongan need, kemudian goal directed
behavior, hingga tercapainya tujuan. Sedangkan need itu sendiri dari skema muncul
karena adanya deficit dan ketidakseimbangan tertentu pada diri individu yang
bersangkutan (wirausaha).
Seseorang terjun dalam dunia wirausaha diawali dengan adanya kebutuhankebutuhan,
ini mendorong kegiatan-kegiatan tertentu, yang ditujukan pada pencapaian
tujuan. Dari kacaata teori need dan motivasi tingkah laku, seperti menemukan
kesempatan berusaha, sampai mendirikan dan melembagakan usahanya merupakan goal
directed behavior. Sedangkan goal tujuannya adalah mempertahankan dan memperbaiki
kelangsungan hidu wirausaha.

4. Teori Outcome Expectancy
Bandura (1986) menyatakan bahwa outcome expectancy bukan suatu perilaku
tetapi keyakinan tentang konskuensi yang diterima setelah seseorang melakukan suatu
tindakan tertentu.
...judgement about likely consequences of specific behaviors in particular
situations.
(Bandura, 1986:82)
Dari definisi di atas, outcome expectancy dapat diartikan sebagai keyakinan seseorang
mengenai hasil yan akan diperolehnya jika ia melaksanakan suatu perilaku tertentu, yaitu
perilaku yang menunjukkan keberhasilan. Seseorang memperkirakan bahwa
keberhasilannya dalam melakukan tugas tertentu akan mendatangkan imbalan dengan
nilai tertentu juga. Imbalan ini berupa juga insentif kerja yang dapat diperoleh dnegan
segera atau dalam jangka panjang. Karenanya jika seseorang menganggap profesi
wirausaha akan memberikan insentif yang sesuai dengan keinginannya maka dia akan
berusaha untuk memenuhi keinginannya dengan menjadi wirausaha. Michael Dell,
seorang mahasiswa teknik komputer di AS, mempunyai keyakinan yang kuat bahwa bila
dia geluti serius hobi modifikasi komputer yang diminati teman-temannya ia akan dapat
mengalahkan IBM kelak. Terdorong oleh hal itu Dell terus mengembangkan usaha
dengan mendirikan Dell Corporation. Hingga kini Del dan IBM terus bersaing di industri
komputer.









Jenis Outcome Expectancy

Menurut bandura (1986) ada berbagai jenis insentif sebagai imbalan kerja yang
diharapkan individu dan setiap jenis memiliki kekhasan sendiri. Jenis insentif tersebut
adalah:



a. Insentif primer
Merupakan imbalan yang berhubungan dengan kebutuhan dengan kebutuhan
isiologis kita seperti makan, minum, kontak fisik, dan sebagainya. Insentif diperkuat
nilainya jika seseorang dalam keadaan sangat kekurangan, seperti kurang
makan/minum.

b. Insentif sensoris
Beberapa kegiatan manusia ditujukan untk memperoleh umpan balik sensoris
yang terdapat di lingkungannya. Misalnya anak kecil melakukan berbagai kegiatan
untuk mendapatkan insemtif sensoris berupa bunyi-bunyi baru atau berupa stimulus
baru untuk dilihat atau orang dewasa yang bermain musik untuk memperoleh umpan
balik sensoris berupa bunyi musik yang dimainkan.

c. Insentif sosial
Manusia akan melakukan sesuatu untuk mendapatkan penghargaan dan
penerimaan dari lingkungan sosialnya. Penerimaan atau penolakan dari sebuah
lingkungan sosial akan lebih berfungsi secara efektif sebagai imbalan atau hukuman
daripada reaksi yang berasal dari satu individu.

d. Insentif yang berupa token ekonomi
Token ekonomi adalah imbalan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan
ekonomi seperti upah, kenaikan pangkat, penambahan tunjungan, dan lain-lain.
Hampir seluruh masyarakat menggunakan uang sebagai insentif. Hal ini disebabkan
dengan uang, individu dapat memperoleh hampir semua hal yang diinginkannya,
mulai dari pelayanan jasa hingga pemenuhan kebutuhan fisik, kesehatan, dan lainlain.

e. Insentif yang berupa aktivitas
Teori-teori mengenai reinforcement yang sangat terikat pada dorongan biologis,
mengasumsikan bahwa imbalan akan memengaruhi perilaku dengan cara memuaskan
atau mengurangi dorongan fisiologis. Ternyata dari penelitian terbaru diketahui
bahwa beberapa aktivitas atau kegiatan fisik justru memberikan nilai insentif yang
tersendiri pada individu.






f. Insentif status dan pengaruh
Pada sebagian besar masyarakat, kedudukan individu seringkali dikaitkan dengan
status kekuasaan. Kekuasaan yang dimiliki individu dalam lingkungan sosial
memberikan kesempatan kepadnya untuk mengontrol perilaku orang lain, baik
melalui simbol atau secara nyata. Dengan kedudukannya yang tinggi dalam
masyarakat, mereka dapat menikmati imbalan materi, penghargaan sosial, kepatuhan,
dan lain-lain. Keuntungan yang khas ini membawa individu berusaha keras untuk
mencapai posisi yang memberikan kekuasaan.

g. Insentif berupa terpenuhinya standar internal
Insentif ini berasal dari tingkat kepuasan diri yang diperoleh individu dari
pekerjaanya. Insentif bukan berasal dari hal di luar diri, tetapi berasal dari dalam diri
seseorang. Reaksidiri yang berupa rasa puas dan senang merupakan salah satu bentuk
imbalan internal yang ingin diperoleh seseorang dari pekerjaannya. Seorang yang
merasakan bahwa kemampuannya tidak akan dapat optimal bila hanya bekerja
sebagai karyawan, akan lebih puas bila ia merasa bahwa dengan berwirausaha
segenap potensinya dapat tersalurkan.
Jadi ada insentif-insentif tertentu yang umumnya diharapkan seseorang dengan
menjadi wirausaha. Antara lain insentif primer, insentif sosial, insentif status dan
pengaruh, dan insentif terpenuhinya standar iinternal.

5. Tujuan Pembentukan Wirausaha

Teori-teori diatas sudah menjelaskan mengenai bagaimana proses seseorang dapat
menjadi wirausaha. Walau teori tersebut masing-masing berdiri sendiri, sebenarnya ke
empat teori tersebut saling mengisi. Dengan memadukan ke empat teori tersebut dapat
menjadi model tahapan pembentukan yang sifatnya lebih komprehensif. Tahapan tersebut
adalah:

a. Deficit equilibrium
Seseorang merasa adanya kekurangan dalam dirinya dan berusaha untk
mengatasinya. Kekurangan tersebut tidak harus berupa materi saja, namun dapat juga
berupa ketidakpuasan terhadap dirinya sendiri (motivasi, standar internal, dan lainlain).
Deficit equilibrium dapat pula terjadi karena berubahnya jalur hidup, seperti
jika seseorang mendapat tekanan atau hinaan, misalnya baru keluar dari penjara, serta
mendapat dukungan dari orang lain (Shapero & Sokol, 1982).

b. Pengambilan keputusan menjadi wirausaha
Perasaan kekurangan mendorong dia untuk mencari pemecahannya, untuk itu dia
mengevaluasi alternatif pemecahan yang dimiliki. Dalam hal ini kemampuan
perseptual, kapasitas informasi yang diterima, keberanian mengambil resiko, dan,
tingkat aspirasinya terhadap suatu alternatif keputusan memeiliki peran yang sangat
besar (Reitman, 1976) dalam usahanya mengambil keputusan untuk menjadi
wirausaha.


d. Pencapaian Tujuan
Seperti dijelaskan sebelumnya, tujuan sangat penting untuk pengambilan
keputusan menjadi wirausaha. Tujuan ini berupa insentif yang diyakini akan
dinikmati jika seseorang melaukan kegiatan tertentu.


6. Peran Pendidikan dalam Pembentukan Wirausaha

` Bagaimana peran pendidikan dalam proses pembetukan kewirausahaan? Masih
ada perdebatan mengenai pertanyan ini. Meskipun seorang wirausaha belajar dari
lingkungannya dalam memahami dunia wirausaha, namn ada pendapat yang mengatakan
bahwa seorang wirausaha lebih memiliki streetsmart daripada booksmart, maksudnya
adalah seorang wirausaha lebih mengutamakan untuk belajar dari pengalaman
(streetsmart) dibandingkan dengan belajar dari buku dan pendidikan formal (booksmart).
Pandangan ini masih perlu dibuktikan kebenarannya. Jika pendapat tersebut benar maka
secara tidak langsung usaha-usaha yang dilakukan untuk mendorong lahirnya jiwa
kewirausahaan leat jalur pendidikan formal pada akhirnya sukar untuk berhasil.
Terhadap pendangan di atas, Chruchill (1987) memberi sanggahan terhadap
pendapat ini, menurutnya masalah pendidikan sangatlah penting bagi keberhasilan
wirausaha. Bahkan dia mengatakan bahwa kegagalan pertama dari seorang wirausaha
adalah karena dia lebih mengandalkan pengalaman daripada pendidikan. Namun dia juga
tidak menganggap remeh arti pengalaman bagi seoranga wirausaha, baginya sumber
kegagalan kedua adalah jika seorang wirausaha hanya bermodalkan pendidikan tapi
miskin pengalamam lapangan. Oleh karena itu perpaduan antara pendidikan dan
pengalaman adalah faktor utaman yang menentukan keberhasilan wirausaha.
Menurut Eels (1984) dam Mas’oed (1994), dibandingkan dengan tenaga lain
tenaga terdidik S1 memiliki potensi lebih besar untuk berhasil menjadi seorang wirausaha
karena memiliki kemampuan penalaran yang telah berkembang dan wawasan berpikir
yang lebih luas. Seorang sarjana juga memiliki dua peran pokok, pertama sebagai
manajer dan kedua sebagai pencetus gagasan. Peran pertama berupa tindakan untuk
menyelesaikan masalah, sehingga pegnetahuan manajemen dan keteknikan yang
memadai mutalk diperlukan. Peran kedua menekankan pada perlunya kemampuan
merangkai alternatif-alternatif. Dalam hal ini bekal yang diperlukan berupa pengetahuan
keilmuan yang lengkap.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa seorang wirausaha yang
memiliki potensi sukses adalah mereka yang mengerti kegunaan pendidikan untuk
menunjang kegiatan seta mau belajar untuk meningkatkan pengetahuan. Lingkungan
pendidikan dimanfaatkan oleh wirausaha sebagai sarana untuk mencapai tujuan,
pendidikan disini berarti pemahaman suatu masalah yang dilihat dari sudut keilmuan atau
teori sebagai landasan berpikir.



BAB III
PENUTUP


Sadarilah bahwa lapangan kerja wirausaha itu begitu luas ruang lingkupnya dan perlu mendapat perhatian kita bersama dan perlu kita isi. Dengan terisinya lapangan kerja tersebut maka tingkat sosial ekonomi masyarakat, bangsa, dan negara akan meningkat. Tenaga-tenaga wirausaha harus dapat memajukan lingkungannya. Para wirausaha merupakan pejuang, pencipta, pengusaha, dan juga sebagai organisator pendekar bisnis, niaga, industri, dan kebudayaan. Keberanian untuk membentuk kewirausahaan di sekolah harus didorong oleh guru-guru, khususnya oleh guru yang memberikan mata diklat Kewirausahaan, agar mereka berminat untuk menjadi wirausaha. Dorongan untuk membentuk wirausaha, juga datang dari orang tua, teman sepergaulan, lingkungan famili, para sahabat, dan lain sebagainya. Di dalam mengatasi persoalan tenaga kerja yang semakin banyak menganggur, caranya adalah dengan membuka lapangan wirausaha dan memasyarakatkan kewirausahaan. Akan tetapi banyak juga faktor psikologis yang membentuk sikap negatif, sehingga banyak para siswa kurang berminat untuk menjadi wirausahawan. Orang tua siswa banyak juga yang tidak menginginkan anakanaknya menekuni bidang kewirausahaan. Mereka berusaha mengalihkan perhatian anaknya untuk menjadi pegawai negeri. Padahal dengan adanya perubahan lingkungan bisnis dalam abad sekarang, telah banyak menuntut para wirausaha yang tangguh dan profesional.







BAB V
REFERENSI


• http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&hs=16&rls=org.mozilla:en-US:official&channel=np&sa=X&ei=0Ai9TpahDIK3rAfplZnNAQ&ved=0CBUQvwUoAQ&q=ruang+lingkup+kewirausahaan&spell=1#sclient=psy-ab&hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla:en-US%3Aofficial&channel=np&source=hp&q=ruang+lingkup+kewirausahaan&pbx=1&oq=ruang+lingkup+kewirausahaan&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=e&gs_upl=7302l7951l1l8838l12l1l11l0l0l0l221l221l2-1l4l0&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.,cf.osb&fp=9ea0160c0c9d3335&biw=1024&bih=636

• http://entrepreneur.gunadarma.ac.id/e-learning/attachments/038_Ruang%20Lingkup%20dan%20Proses%20Terbentuknya%20Kewirausahaan.pdf

Jumat, 23 September 2011

tulisan 2

Kesepian


Sang surya perlahan tenggelam.
Rembulan dating berkawan.
Teburan bintang beriringan.
Kerlap kerlip berkilauan.
Begitu indah wahana alam.
Ciptaan asri tak tertirukan.
Sayang hati dan jiwa ku begitu kelam.
Terhanyut sepi terbentang.
Tak sekejap ria menyapa.
Lamaku menanti hadirmu.
Yang membawa obat hatiku dan.
Membunuh virus sepi.
Hingga dia jera tuk dating lagi.
Terima kasih untuk mu sepi.
Kerana KAU ada DIA hadir.
Dan kenapa KAU pergi DIA singgah di hatiku.
Namun sepi kepergiaan mu sia sia.
Dan kini kau datang lagi padaku.
Terima kasih untuk mu CINTA.
Karena kau ria menyapa.
Meski hanya sekejap mata.

tulisan 1

Cahaya Mu



Cahaya mu selalu menyinari dunia ini.
Kau selalu menjadi penerang bagi semua orang.
Dengan cahaya mu aku menjadi berani akan kegelapan.
Kau adalah penerang ku dalam kegelapan.
Cahaya mu akan selalu menyinari seluruh dunia ini.
Tetap lah kau bersinar .
Cahaya mu sangat berguna bagisetiap orang.

tugas 2 kewirausahaan

Contoh 1
Biografi Bob Sadino – Biografi Pengusaha Sukses

Biografi Bob Sadino – Biografi Pengusaha Sukses

Nama : Bob Sadino
Lahir : Tanjungkarang, Lampung, 9 Maret 1933
Agama : Islam

Pendidikan :
-SD, Yogyakarta (1947)
-SMP, Jakarta (1950)
-SMA, Jakarta (1953)

Karir :
-Karyawan Unilever (1954-1955)
-Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967)
-Pemilik Tunggal Kem Chicks (supermarket) (1969-sekarang)
-Dirut PT Boga Catur Rata
-PT Kem Foods (pabrik sosis dan ham)
-PT Kem Farms (kebun sayur)

Bob Sadino (Lampung, 9 Maret 1933), atau akrab dipanggil om Bob, adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat menggunakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya. Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan.


Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.

Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.

Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu. Gajinya ketika itu hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya.

Suatu hari, temannya menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan depresi yang dialaminya. Bob tertarik. Ketika beternak ayam itulah muncul inspirasi berwirausaha. Bob memperhatikan kehidupan ayam-ayam ternaknya. Ia mendapat ilham, ayam saja bisa berjuang untuk hidup, tentu manusia pun juga bisa.

Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya, setiap hari menjual beberapa kilogram telor. Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan istrinya memiliki banyak langganan, terutama orang asing, karena mereka fasih berbahasa Inggris. Bob dan istrinya tinggal di kawasan Kemang, Jakarta, di mana terdapat banyak menetap orang asing.

Tidak jarang pasangan tersebut dimaki pelanggan, babu orang asing sekalipun. Namun mereka mengaca pada diri sendiri, memperbaiki pelayanan. Perubahan drastis pun terjadi pada diri Bob, dari pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan Bob yang berambut perak, menjadi pemilik tunggal super market (pasar swalayan) Kem Chicks. Ia selalu tampil sederhana dengan kemeja lengan pendek dan celana pendek.

Bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat, merambah ke agribisnis, khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah.

Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. Ia dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang.

Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia lakukan. Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. “Yang paling penting tindakan,” kata Bob.

Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan. Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan profesional.
Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih, arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain.

Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri. Karena itu ia selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya.

Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan.

Anak Guru

Kembali ke tanah air tahun 1967, setelah bertahun-tahun di Eropa dengan pekerjaan terakhir sebagai karyawan Djakarta Lloyd di Amsterdam dan Hamburg, Bob, anak bungsu dari lima bersaudara, hanya punya satu tekad, bekerja mandiri. Ayahnya, Sadino, pria Solo yang jadi guru kepala di SMP dan SMA Tanjungkarang, meninggal dunia ketika Bob berusia 19.

Modal yang ia bawa dari Eropa, dua sedan Mercedes buatan tahun 1960-an. Satu ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Ketika itu, kawasan Kemang sepi, masih terhampar sawah dan kebun. Sedangkan mobil satunya lagi ditaksikan, Bob sendiri sopirnya.

Suatu kali, mobil itu disewakan. Ternyata, bukan uang yang kembali, tetapi berita kecelakaan yang menghancurkan mobilnya. ”Hati saya ikut hancur,” kata Bob. Kehilangan sumber penghasilan, Bob lantas bekerja jadi kuli bangunan. Padahal, kalau ia mau, istrinya, Soelami Soejoed, yang berpengalaman sebagai sekretaris di luar negeri, bisa menyelamatkan keadaan. Tetapi, Bob bersikeras, ”Sayalah kepala keluarga. Saya yang harus mencari nafkah.”

Untuk menenangkan pikiran, Bob menerima pemberian 50 ekor ayam ras dari kenalannya, Sri Mulyono Herlambang. Dari sini Bob menanjak: Ia berhasil menjadi pemilik tunggal Kem Chicks dan pengusaha perladangan sayur sistem hidroponik. Lalu ada Kem Food, pabrik pengolahan daging di Pulogadung, dan sebuah ”warung” shaslik di Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta. Catatan awal 1985 menunjukkan, rata-rata per bulan perusahaan Bob menjual 40 sampai 50 ton daging segar, 60 sampai 70 ton daging olahan, dan 100 ton sayuran segar.

”Saya hidup dari fantasi,” kata Bob menggambarkan keberhasilan usahanya. Ayah dua anak ini lalu memberi contoh satu hasil fantasinya, bisa menjual kangkung Rp 1.000 per kilogram. ”Di mana pun tidak ada orang jual kangkung dengan harga segitu,” kata Bob.

Om Bob, panggilan akrab bagi anak buahnya, tidak mau bergerak di luar bisnis makanan. Baginya, bidang yang ditekuninya sekarang tidak ada habis-habisnya. Karena itu ia tak ingin berkhayal yang macam-macam.


Contoh 2

Lewat Bimbingan Belajar Primagama, Purdi berhasil menjadi pengusaha sukses. Untuk meraih impiannya Purdi berhenti kuliah. Akhirnya ia berhasil juga mendapatkan gelar dari lembaga pendidikan yang dibentuknya sendiri.

Sosok Purdi E. Chandra kini dikenal sebagai pengusaha yang sukses. Lembaga Bimbingan Belajar (Bimbel) Primagama yang didirikannya bahkan masuk ke Museum Rekor Indonesia (MURI) lantaran memiliki 181 cabang di 96 kota besar di Indonesia dengan 100 ribu siswa tiap tahun. Apa resep suksesnya sehingga Primagama kini menjadi sebuah holding company yang membawahi lebih dari 20 anak perusahaan?
Lego Motor, Berhenti Kuliah
Bukan suatu kebetulan jika pengusaha sukses identik dengan kenekatan mereka untuk berhenti sekolah atau kuliah. Seorang pengusaha sukses tidak ditentukan gelar sama sekali. Inilah yang dipercaya Purdi ketika baru membangun usahanya.
Kuliah di 4 jurusan yang berbeda, Psikologi, Elektro, Sastra Inggris dan Farmasi di Universitas Gajah Mada (UGM) dan IKIP Yogya membuktikan kecemerlangan otak Purdi. Hanya saja ia merasa tidak mendapatkan apa-apa dengan pola kuliah yang menurutnya membosankan. Ia yakin, gagal meraih gelar sarjana bukan berarti gagal meraih cita-cita. Purdi muda yang penuh cita -cita dan idealisme ini pun nekad meninggalkan bangku kuliah dan mulai serius untuk berbisnis.
Sejak saat itu pria kelahiran Punggur, Lampung Tengah ini mulai menajamkan intuisi bisnisnya. Dia melihat tingginya antusiasme siswa SMA yang ingin masuk perguruan tinggi negeri yang punya nama, seperti UGM.
Bagaimana jika mereka dibantu untuk memecahkan soal-soal ujian masuk perguruan tinggi, pikirnya waktu itu. Purdi lalu mendapatkan ide untuk mendirikan bimbingan belajar yang diberi nama, Primagama.
Saya mulai usaha sejak tahun 1982. Mungkin karena nggak selesai kuliah itu yang memotivasi saya menjadi pengusaha, kisah Purdi. Lalu, dengan modal hasil melego motornya seharga 300 ribu rupiah, ia mendirikan Bimbel Primagama dengan menyewa tempat kecil dan disekat menjadi dua. Muridnya hanya 2 orang. Itu pun tetangga. Biaya les cuma 50 ribu untuk dua bulan. Kalau tidak ada les maka uangnya bisa dikembalikan.
Segala upaya dilakukan Purdi untuk membangun usahanya. Dua tahu setelah itu nama Primagama mulai dikenal. Muridnya bertambah banyak. Setelah sukses, banyak yang meniru nama Primagama. Purdi pun berinovasi untuk meningkatkan mutu lembaga pendidikannya ini.
Sebenarnya yang bikin Primagama maju itu setelah ada program jaminan diri, ungkapnya soal rahasia sukses mengembangkan Bimbel Primagama. Kalau ikut Primagama pasti diterima di Universitas Negeri. Kalau nggak uang kembali. Nah, supaya diterima murid-murid yang pinter kita angkat jadi pengajar. Karena yang ngebimbing pinter, ya 90% bisa lulus ujian masuk perguruan tinggi negeri, lanjutnya.
Mengembangkan Sistem Waralaba


Karena reputasinya Bimbel Primagama makin dikenal di Kota Pelajar, Yogya. Purdi tak cepat berpuas diri. Ia ingin mengembangkan cabang Primagama di kota lain. Mulailah cabang-cabang Primagama bermunculan di Bandung, Jakarta dan kota besar lain di Indonesia.
Purdi juga berinovasi mengembangkan sistem franchise atau waralaba (pemberian hak pada seseorang dalam penggunaan merek untuk menjalankan usaha dalam kurun waktu tertentu). Di Pekanbaru, Sampit ( Kalimantan Tengah) dan Tangerang telah dibuka cabang dengan sistem ini. Menurutnya sistem ini sangat tepat untuk dikembangkan sebab usaha bisa berkembang tanpa harus menyiapkan dana sendiri.
Sistem ini lebih menguntungkan untuk mengembangkan usaha kita daripada cara yang lainnya. Selain tak perlu merogoh kocek untuk investasi lagi ternyata keuntungan sebagai pemilik merek cukup besar. Yang jelas orang lain membayar merek dan royalti tiap bulannya pada kita, jelas ayah dari Fesha dan Zidan ini.
Purdi yakin merek lokal bisa berkembang dengan sistem ini dan bukan terbatas pada produk makanan saja. Jika merek lokal bisa masuk bisnis waralaba bukan tidak mungkin akan menjadi produk ini bisa jadi produk global seperti McDonald. Namun ia menyayangkan di Indonesia belum ada lembaga yang menyiapkan sistem waralaba mulai dari persiapan awal hingga jadi.
Pengusaha Yang Berani
Keberanian adalah salah modal wirausaha. Purdi menyatakan seorang wirausaha harus berani mimpi, berani mencoba, berani merantau, berani gagal dan berani sukses. Lima hal ini adalah hasil dari pengalamannya selama ini.
Sejak dini Purdi sudah dididik berjiwa usaha. Di bangku SMP ia sudah beternak ayam dan bebek, kemudian menjual telurnya ke pasar. Purdi bermimpi kelak ia akan menjadi pengusaha sukses.
Berani mimpi menurut Purdi adalah cetak biru dari sebuah visi ke depan seorang wirausaha. Mimpi itu akan mensugesti seseorang untuk berhasil dan mengerahkan semua kemampuannya untuk mencapai visinya. Mimpi ini pula akan memotivasi bawahannya dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih dinamis.
Orang yang memiliki mimpi besar dicontohkan Purdi adalah Bill Gates yang bermimpi kelak di semua rumah di dunia akan memiliki computer. Atau juga Michael Dell yang bermimpi mengalahkan perusahaan komputer raksasa IBM. Mereka ini menurut Purdi orang yang yakin mimpinya akan jadi kenyataan dengan kerja keras.
Orang itu tidak pernah gagal, hanya saja dia berhenti mencoba, tukas pria yang mendapatkan gelar dari lembaga pendidikan yang dibentuknya sendiri. Purdi mengingatkan jika seorang ingin berhasil dalam bisnis harus berani mencoba. Situasi sulit justru membuat seorang wirausaha semakin tertantang.
Soal merantau, Purdi muda sudah berani meninggalkan kota kelahirannya dan mencoba mandiri dengan bersekolah di salah satu SMA di Yogyakarta. Ibunya, Siti Wasingah dan ayahnya, Mujiyono, merestui keinginan kuat anaknya untuk mandiri. Dengan merantau Purdi merasa tidak tergantung dan bisa melihat berbagai kelemahan yang dia miliki. Pelan-pelan berbagai kelemahan itu diperbaiki oleh Purdi. Hasilnya, Ia mengaku semakin percaya diri dan tahan banting dalam setiap langkah dalam bisnisnya.
Gagal dan berhasil ada dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Namun, bagaimana menyikapi sebuah kegagalan itu yang penting. Baginya, pengalaman gagal dapat dipergunakan untuk menemukan kekuatan baru agar bisa meraih kesuksesan kembali.
Mungkin saja kegagalan itu datang untuk memuliakan hati kita, membersihkan pikiran kita, memperluas wawasan kita, membersihkan pikiran kita dari keangkuhan dan kepicikan, serta untuk lebih mendekatkan diri kita pada Tuhan, kata pria yang mengaku pernah 10 kali gagal saat membuat restoran Padang.
BODOL, BOTOL dan BOBOL
Purdi mengaku punya resep manjur bagi yang ingin berwirausaha, yaitu BODOL, BOTOL dan BOBOL. Mungkin masih kedengaran aneh di telinga, namun ia meyakinkan bahwa resep ini berguna bagi yang merasa ragu-ragu dan terlalu banyak perhitungan dalam berusaha yang malah menghambat rencana mereka untuk berwirausaha.
Jika orang bingung ketika memulai bisnis karena tak punya modal, menurut Purdi gunakan saja resep BODOL yaitu Berani, Optimis, Duit, Orang Lain. Dalam bisnis diperlukan keberanian dan rasa optimis. Jika tidak punya uang tidak ada salahnya pinjam duit orang lain. Pasti ada orang yang mau membiayai bisnis yang akan kita jalankan jika memang prospektif.
Kalau kita punya duit dan modal tapi tidak ahli di bidang bisnis, gunakan jurus BOTOL, tukas Purdi. Berani, Optimis, Tenaga, Orang Lain. Jika kita punya modal, kenapa tidak kita serahkan pada yang ahli di bidangnya sehingga bisnis tetap berjalan. Pendeknya kita tak harus menggunakan tenaga sendiri untuk menjalankan bisnis.
Resep terakhir adalah jurus BOBOL. yaitu Berani, Optimis, Bisnis, Orang, Lain. Ini dikeluarkan jika ide bisnis pun tak ada maka kita bisa meniru bisnis orang lain tambah Purdi. Ibaratnya, bisnis adalah seperti masuk ke kamar mandi yaitu dengan tidak banyak berpikir. Jika di kamar mandi airnya kurang hangat, semua bisa diatur hingga sesuai dengan keinginan kita.
Enterpreuner University, Kuliah Tanpa Gelar
Semua orang bisa jadi wirausahawan, ucap suami Triningsih Kusuma Astuti ini yakin. Memang yang paling baik ditanamkan pendidikan enterpreuner ini sejak kanak-kanak di dalam keluarga. Sebab, anak akan merekan semuanya dalam memorinya dan selanjutnya akan menjadi pola pikir dan cara perilaku anak di masa depannya. “Namun, itu bukanlah hal-hal penentu keberhasilan. Begitu pula dengan faktor usia, kaya-miskin, jenius atau tidak, juga gelar formal, kata pria yang juga menjadi dosen tamu di beberapa universitas ini.
Untuk menjadi pengusaha tak perlu pintar dan memiliki embel-embel gelar. Sebab jika terlalu pintar justru malah akan berhitung dan melihat banyak resiko yang harus dihadapi sehingga nyalinya malah ciut. Bayangkan anda kuliah Magister Manajemen (MM) di UI anda harus bayar 50 juta. Selesai kuliah mungkin anda merasa tidak punya uang, katanya lagi.
Keprihatinannya terhadap iklim bisnis di Indonesia menyebabkan Purdi harus melakukan sesuatu. Tampilah ia sebagai bagian dari politisi yang manggung di Senayan sampai tahun ini. Keinginannya adalah merubah pola pendidikan saat ini yang berorientasi menjadi pekerja bukan pengusaha. Seharusnya, menurut pria yang pernah menjadi ketua Himpunan Penguasaha Muda Indonesia (HIPMI) cabang Yogya ini, ada alternatif lain dalam sistem pendidikan kita. Paling tidak anak-anak diajarkan untuk berwira usaha. Sayangnya idenya tidak mendapat tanggapan.
Saya merasa adanya universitas untuk mencetak pengusaha baru itu penting. Kalau perlu universitas ini tidak perlu menggunakan aturan formal, tanpa status,tanpa akreditasi, tanpa dosen, tanpa ijazah dan tanpa gelar. Wisudanya pun dilakukan saat mahasiswa benar-benar membuka usaha, ujar pria yang menerima Enterprise 50 dari Anderson Consulting dan Majalah Swa ini serius.
Idenya ini diwujudkan dengan membentuk Enterpreuner University (EU). Dengan dibimbing langsung oleh Purdi, EU kini telah memiliki 37 angkatan. Di sana tak ada nilai, ijazah maupun gelar. Menurut Purdi masyarakatlah yang berhak menilai pengusaha itu memiliki kredibilitas atau tidak, sukses atau tidak. Hal ini berbeda dengan pendidikan yang memberlakukan ujian tapi tidak membolehkan siswanya mencontek.
Dalam dunia riil bisnis, yang namanya bertanya sah-sah saja. Menyontek usaha orang lain juga boleh saja. Meniru kiat sukses pengusaha lain juga silahkan. Nggak ada yang melarang, Purdi beralasan.
Di EU yang hanya memakan waktu 6 bulan dan kuliah seminggu 2 kali ini, Purdi mengkonsentrasikan pendidikannya pada pengembangan kecerdasan emosional, spiritual, mempertajam kreativitas dan intuisi bisnis mahasiswanya. Materinya pun seputar nilai-nilai kewirausahaan seperti pantang menyerah, kreatif dan inovatif, semangat tinggi, berani dan jeli melihat peluang usaha. Purdi yakin kelak EU akan mencetak pengusaha-pengusaha baru yang akan menggiatkan iklim investasi di Indonesia.